Bagikan:

JAKARTA - Kemampuan untuk menunggu adalah tentang pengendalian diri dan kepuasan yang tertunda. Keduanya merupakan keterampilan utama yang diperlukan dalam hidup, kata Jill Trumbell, asisten profesor pengembangan manusia dan studi keluarga di Universitas New Hampshire, melansir Greater Good Berkeley, Senin, 9 Mei.

Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang tumbuh menjadi orang dewasa yang sabar tidak hanya memiliki kesehatan fisik dan mental yang lebih baik, tetapi mereka juga memiliki keterampilan hubungan yang lebih kuat dan membuat lebih banyak kemajuan untuk meraih tujuan hidup.

Kalimat “tunggu sebentar” memang terdengar seperti permintaan sederhana bagi orang dewasa, tapi tidak untuk anak kecil. Otak anak masih berkembang. Jika Anda meminta mereka menunggu, sebaiknya jelaskan dengan seksama alasan mengapa mereka harus menunggu dengan cara yang dapat dipahami si kecil.

Selain itu, apalagi yang bisa orang tua lakukan untuk mengajari si kecil bersabar? Menyadur laman Parenting, berikut tips lainnya.

Hindari penggunaan kata ‘sebentar’

Kata ‘sebentar’ akan sulit dimengerti oleh anak-anak. Ia sangat mungkin mendefinisikan ‘sebentar’ dengan pandangan yang berbeda dengan Anda. Hal ini membuat ia sering menyela dan tampak tak mau menunggu karena apa yang Anda sebut sebagai ‘sebentar’ adalah lama untuknya.

Oleh karenanya, lebih baik jelaskan di awal, misalnya, “Mama butuh ngobrol dengan teman, singkat saja, hanya dua menit. Tolong tunggu sampai kami selesai. Begitu selesai, Mama akan segera fokus ngobrol atau main denganmu lagi.”

Mereka mungkin belum mengerti berapa lamakah ‘dua menit’ itu. Akan tetapi, begitu Anda selesai, mereka jadi punya pemahaman baru tentang patokan waktu. Sehingga, Anda bisa menggunakannya lagi kemudian.

Gunakan timer

Untuk meminimalkan perbedaan pemahaman tentang waktu, Anda bisa menyalakan timer. Perangkat ini rasanya cukup adil bagi semua pihak. Anak jadi merasa punya jaminan bahwa orang tuanya tidak akan ingkar janji dengan kata ‘sebentar’ dan orang tua juga tenang karena punya batasan yang jelas untuk anak.

Bawa mainan anak

Menunggu itu membosankan. Bahkan orang dewasa pun paling benci bila disuruh menunggu. Yang paling penting untuk diingat adalah menunggu terasa lama bila tidak melakukan apa-apa.

Oleh karena itu, untuk mengalihkannya, Anda bisa membawakan beberapa mainan favorit si kecil agar ia punya kesibukan saat menunggu. Dengan demikian, ia tak akan fokus pada ‘menunggu’ saja.

Beri camilan

Selain mainan, bawakan juga camilan kesukaannya. Aktivitas nyemil bisa diselang-seling dengan bermain. Jadi, perhatian anak bisa teralihkan lebih lama.

Beri pujian

Saat mereka berhasil sabar menunggu dan tidak menyela Anda, berilah pujian padanya. Ini akan jadi motivasinya untuk belajar sabar menunggu lebih lama di kemudian hari.