Bagikan:

YOGYAKARTA – Sikap asertif adalah melatih anak-anak untuk mendengarkan dan berkomunikasi secara aktif berkaitan dengan kecerdasan emosional, kepercayaan diri, serta ketegasan. Kemampuan asertif dalam berkomunikasi meliputi, mampu mengekspresikan diri sekaligus menghormati keyakinan dan hak orang lain.

Untuk menumbuhkan sikap asertif pada anak-anak, orang tua bisa mengajarkan pada mereka dengan beberapa kebiasaan sederhana berikut ini.

1. Melatih mendengarkan secara aktif

Mendengarkan secara aktif berarti memberikan perhatian penuh tentang apa yang mencoba dikomunikasikan. Untuk melatih anak-anak, berilah mereka contoh. Maksudnya, Anda perlu menunjukkan kepada anak Anda tentang bagaimana menjadi lebih asertif.

cara menumbuhkan sikap asertif pada anak anak
Ilustrasi cara menumbuhkan sikap asertif pada anak-anak (Freepik)

2. Mengenali emosi

Perasaan adalah bagian alami manusia yang perlu dikenali dan dilabeli sehingga dapat dikendalikan. Ini yang perlu Anda lakukan, yaitu mengajarkan dan mengenalkan emosi yang anak-anak rasakan. Dengan begitu, membantu mereka meningkatkan kecerdasan emosional dan ketegasan.

Sebuah studi kecil tahun 2019 menunjukkan bahwa pola asuh yang penuh perhatian dapat meningkatkan pengaturan emosi pada anak-anak. Pengasuhan yang penuh perhatian adalah tindakan hadir sepenuhnya pada saat-saat yang Anda habiskan bersama anak Anda.

3. Tanyakan daripada memberi tahu

Orang tua mungkin jadi salah satu sumber referensi sang anak. Misalnya ketika berjalan sore ke taman, mereka bisa menikmati banyak hal. Mereka juga akan bertanya banyak hal. Ini lebih baik apabila mereka aktif bertanya alih-alih Anda memberi tahu. Tambahkan kebiasaan bertanya pada anak-anak untuk membuatnya percaya diri berpendapat.

cara menumbuhkan sikap asertif pada anak anak
Ilustrasi cara menumbuhkan sikap asertif pada anak-anak (Freepik)

4. Meneladani ketegasan

Anak-anak belajar dengan meniru. Melansir PsychCentral, Selasa, 28 Februari, pemodelan perilaku merupakan alat pengajaran orang tua yang efektif. Terutama ketika Anda mengajarkan ketegasan. Berikan contoh bagaimana Anda membela diri sendiri. Tetapi tetap lakukan dengan tenang, ciptakan batasan, menggunakan pernyataan orang pertama, dan berbicara tentang pendapat serta perasaan Anda.

5. Mendorong kegiatan ekstrakurikuler

Waktu bermain yang tidak terstruktur dan waktu keluarga yang tenang penting dimiliki anak-anak. Tetapi kegiatan ekstrakurikuler juga memberikan anak-anak kesempatan untuk melatih ketegasan. Misalnya mengikuti olahraga tim dan seni pertunjukan adalah dua contoh aktivitas yang sering membutuhkan interaksi dengan rekannya.

6. Ajarkan perilaku asertif

Terkadang cara termudah untuk mengajarkan keterampilan tertentu adalah dengan menargetkan perilaku individu. Anak-anak akan mudah memahami jika spesifik. Cara mengajarkan perilaku asertif meliputi, memulai atau mengakhiri percakapan, membuat permintaan, mengatakan ‘tidak’, berbicara tentang perasaan mereka, berdiri pada pendapat mereka.

7. Belajar tentang penerimaan

Sebuah penelitian pada 2018 mengaitkan penolakan orang tua dengan kecemasan. Skor kecemasan bisa menurun saat kehangatan dan kasih sayang orang tua meningkat. Artinya, penerimaan orang tua memberikan efek pengurangan kecemasan anak. Ini juga membantu meningkatkan kepercayaan diri dan harga diri anak-anak.

Itulah ketujuh cara menumbuhkan sikap asertif pada anak-anak. Latihan bisa dilakukan dengan beberapa cara berbeda. Beberapa anak mungkin membutuhkan waktu belajar sikap asertif lebih lama. Tapi tak apa, pastinya orang tua perlu konsisten dalam mengajarkan sikap positif ini.