Biar Enggak Dicap <i>People Pleaser</i>, Ini 5 Alasan Penting Membangun Batasan
Ilustrasi pentingnya membangun batasan agar tak dicap people pleaser (Unsplash/Kirill Balobanov)

Bagikan:

YOGYAKARTA – People pleaser dikenal sebagai sikap yang lebih memprioritaskan orang lain daripada diri sendiri. Pada kondisi ekstrim, seseorang yang terlalu sering mengabaikan kebutuhannya sendiri karena lebih mengutamakan orang lain, bisa mengganggu kesehatan mental.

Penulis buku The Working Mom Blueprint: Winning at Parenting Without Losing Yourself, Whitney Casares, MD., MPH., FAAP., memberikan alasan kenapa perlu punya batasan, salah satu tujuannya biar prioritas personal enggak terabaikan gara-gara jadi people pleaser.

1. Rencana orang lain enggak selalu sesuai dengan kondisi personal

Rencana idealnya dibuat berdasarkan kesepakatan. Anda boleh mengutarakan pendapat agar rencana bisa dikerjakan bersama dan sesuai dengan kondisi Anda secara personal. Hal paling sederhana, ketika seorang teman menjadwalkan makan bersama di restoran seafood sedangkan Anda alergi bahan makanan laut. Artinya, Anda berhak menolak atau memberikan usulan tanpa takut membuat rekan Anda yang suka seafood merasa kecewa.

pentingnya membangun batasan agar tak dicap people pleaser
Ilustrasi pentingnya membangun batasan agar tak dicap people pleaser (iStockphoto)

2. Anda berhak merasa tenang dalam menjalankan prioritas

Seorang people pleaser tidak akan pernah bisa merasa tenang karena akan selalu ada orang yang kesal atau api yang harus dipadamkan. Dan mereka harus menjadi orang yang melakukannya. Anda berhak merasa tenang menjalankan prioritas Anda sendiri. Bahkan, tak perlu cemas terus-terusan karena harus memastikan orang lain merasa baik.

3. Menghindari kelelahan tanpa disadari alasannya

Setiap orang merasakan lelah, bukan? Rasa ini membutuhkan istirahat, tetapi banyak faktor yang memicunya. Salah satunya karena terus-menerus memenuhi kebutuhan orang lain dan menempatkan kebutuhan sendiri belakangan. Efeknya, akan merasakan lelah tanpa disadari alasannya.

4. Batasan perlu untuk membatasi kesempatan dimanipulasi

Orang manipulatif kerap memanfaatkan orang lain untuk tujuan personal. Supaya tak dimanfaatkan, Anda perlu membangun batasan. Jangan enggan menolak atau mengatakan tidak.

5. Membangun batasan membuat jernih apa hal yang diinginkan atau dibutuhkan

Tidak setiap hal yang diinginkan akan dibutuhkan. Maka dengan membangun batasan, Anda akan lebih detail menimbang mana yang memang betul-betul diperlukan. Sehingga tahu mana yang prioritas atau harus didahulukan dan mana yang bisa diabaikan.