JAKARTA - Anak berusia dua tahun sedang mengalami fase oral, dimana ia cenderung senang memasukkan benda apapun yang ada disekitarnya ke dalam mulut. Hal ini lumrah dialami setiap bayi dan penting untuk pertumbuhan karakternya.
Dalam fase ini, bayi menggunakan mulutnya untuk mengenali bentuk dan rasa dari benda-benda di sekitarnya, termasuk bagian tubuhnya sendiri. Fase ini biasanya dimulai saat bayi berusia 4-7 bulan dan dapat berlanjut sampai mereka berumur 2 tahun.
Menyadur Parenting Firstcry, Senin, 25 April, ada tiga benda yang paling sering dimasukkan si kecil ke dalam mulut. Pertama adalah mainan kecil. Anda akan sering menemukan anak memasukkan mainannya terlebih dahulu ke dalam mulut sebelum dia memainkannya. Apalagi jika permainan tersebut memiliki warna warni yang menarik perhatian dan berukuran kecil.
Agar tidak tertelan si kecil, Anda bisa pastikan mainan kecil dan bagian mainan yang mudah dilepas yang dapat tertelan tidak diberikan kepada anak berusia dua tahun ke bawah.
Benda kedua adalah dedaunan tanaman. Sejak masa pandemi, banyak orang beralih hobi memelihara tanaman hias indoor maupun outdoor. Bagi Anda penggemar tanaman hias dalam ruangan yang memiliki bayi, sebaiknya harap berhati-hati. Pasalnya, daun tanaman hias yang jatuh ke lantai bisa dengan mudah dipungut si kecil dan dimasukkan ke dalam mulut. Untuk itu, Anda perlu menyingkirkan tanaman hias yang sekiranya dapat membahayakan si kecil.
Ketiga, cairan pembersih ruangan. Dengan warna cerah serta aroma menyegarkan, tak heran jika barang-barang ini jadi incaran halus si kecil. Anak kerap tidak bisa membedakan cairan pembersih ini dengan jus atau makanan. Sebagai orang tua, Anda perlu menjauhkan produk kimia dari jangkauan anak.
BACA JUGA:
Agar si kecil tidak sering memasukkan benda ke dalam mulut, ini hal-hal yang bisa orang tua lakukan, seperti:
Membersihkan gusi anak
Anda dapat membersihkan gusi anak dengan menyeka gusi secara lembut menggunakan kain bersih dan lembab, jari yang bersih, atau sendok dingin untuk mengurangi rasa sakit pada gusi yang sakit.
Berikan teether
Mengunyah teether bersih bisa menenangkan gusi anak. Anda harus mencari teether berkualitas baik terbuat dari karet padat berkualitas tinggi. Teethers terbuat dari plastik, logam, atau teether berisi cairan harus dihindari karena dapat membahayakan bayi.
Berikan makanan dingin
Dot dingin dapat membantu anak meredakan sakit gusi saat mereka mengisapnya. Anda juga bisa memberi anak beberapa irisan buah dingin untuk dimakan jika dia dalam tahap makan makanan padat. Ini tidak hanya akan memberinya nutrisi tetapi juga mengurangi rasa sakit.
Sebagai orang tua, Anda pasti ingin memberikan yang terbaik untuk si kecil dalam mendukung tumbuh kembangnya. Fase oral juga bagian dari proses pertumbuhan yang penting untuk anak. Oleh karena itu, Anda harus mengerti betul agar dapat mendampingi sang buah hati di masa-masa ini.