Bagikan:

JAKARTA - Dalam dunia parenting, istilah time out merupakan proses penghentian perilaku yang tidak diinginkan dengan cara meminta anak berhenti melakukan perilaku tersebut. Melansir The American Journal of Maternal/Child Nursing, Senin, 11 April, metode time out untuk anak bertujuan memberikan waktu bagi anak dan orang tua untuk sama-sama menenangkan diri. Dengan begitu, berpotensi mencegah sebuah perilaku berulang kembali.

Memberi time out pada anak bukan untuk mempermalukan atau menghukum anak, tetapi untuk meredakan situasi emosional dan membantu anak belajar mengelola emosi dan mengatur perilakunya sendiri. Selain itu, time out juga bisa dijadikan cara orang tua berkomunikasi secara tidak langsung pada anak terkait perilaku tertentu yang seharusnya tidak dilakukan anak.

Kini, banyak orang tua telah mencoba metode time out dengan berbagai tingkat keberhasilan. Agar lebih efektif, time out perlu dilakukan secara konsisten dengan mengikuti langkah-langkah tertentu. Berikut beberapa panduan yang harus diikuti jika Anda berencana menerapkan time out pada si kecil, menyadur Child Mind Institute.

Berikan peringatan pada anak

Sebelum menerapkan time out, diskusikan terlebih dahulu dengan si kecil tentang perilaku apa saja yang akan berdampak pada pemberian time out. Dengan begini anak jadi mengerti apa yang harus dia lakukan dan mana yang tidak untuk menghindari time out.

Tetapkan tempat untuk time out

Tetapkan tempat di mana anak harus menjalankan time out. Anda bisa gunakan kursi khusus, area bawah tangga, atau pojok ruangan untuk mendisiplinkannya. Ingat, time out akan lebih efektif jika orang tua fokus pada perbaikan perilaku anak, bukan untuk menghukum mereka.

Bertindak tegas

Saat anak perlu diberi time out, lakukanlah sesegera mungkin. Katakan dengan spesifik, singkat, dan tanpa emosi. Ini membantu si kecil bertanggung jawab dengan konsekuensi yang telah disetujui sebelumnya. Menunda pemberian time out membuat si kecil menganggap Anda tidak serius dengan hal ini.

Tetapkan waktu

Standar waktu untuk time out disesuaikan dengan umur. Misal, si kecil berusia dua tahun maka waktu time out wajib dua menit.

Tetap tenang

Tujuan memberikan time out adalah agar anak bisa kembali tenang. Beberapa ahli menyarankan untuk tidak menyelesaikan time out sampai anak benar benar tenang. Dengan cara ini anak-anak belajar untuk berperilaku baik hingga waktu time out berakhir dan mengajarkan pada mereka bahwa berteriak dan menjerit selama waktu time out tidak akan berhasil.

Alihkan perhatian

Saat anak menjalani time out, orang tua sebaiknya memutus komunikasi dengannya atau berhenti bicara tentang dia bahkan jika anak menangis, merengek, atau protes. Dengan menarik perhatian Anda selama anak dalam masa time out dapat mengajarkannya bahwa perilaku tidak baik bukan cara tepat mendapatkan apa yang diinginkan.

Jika Anda memberi time out karena anak membangkang, saat waktu time out berakhir, mintalah anak selesaikan tugas yang diberikan sebelum time out. Hal ini bisa membantu si kecil mengerti bahwa time out adalah cara agar dia disiplin bukan jalan keluar untuk tidak melakukan tugasnya.