Bagikan:

JAKARTA - Sebagai orang tua, Anda mungkin masih mengingat fase oral bayi ketika dia memasukkan semua benda yang dipegang ke dalam mulutnya. Bayi melakukan ini saat memasuki masa tumbuh gigi atau untuk belajar tentang dunia sekitarnya. Tapi, apa yang terjadi jika anak usia sekolah punya kebiasaan mengisap atau menggigit baju dan pakaian lainnya?

Meski tidak semua, namun ada anak usia sekolah yang memiliki kebiasaan seperti itu. Anak akan menggigit atau mengisap bahan baju sampai berlubang atau menjadi tipis. Sebagai orang tua, Anda mungkin khawatir perilaku ini akan menuai kritik dari teman sebaya atau guru dan dikaitkan dengan kesehatan mental atau masalah perkembangan tertentu.

VOI melansir Very Well Family, Jumat, 3 Maret, mari bahas lebih jauh alasan mengapa anak menggigit pakaiannya dan bagaimana Anda dapat membantunya menghentikan kebiasaan itu.

Menurut Monal Patel, MS, OTR/L, terapis okupasi di Blue Bird Day Program, Chicago menjelaskan bahwa stimulasi oral memainkan peran penting dalam perkembangan anak. Sejak bayi hingga balita, anak menggunakan refleks mencari (rooting reflex) untuk memenuhi kebutuhan dasar saat lapar dan haus. Saat menginjak usia yang lebih besar, refleks mencari ini digunakan untuk menenangkan diri mereka sendiri. 

Sebagai informasi, refleks mencari terjadi ketika pipi bayi diusap (dibelai) atau di sentuh bagian pinggir mulutnya (biasanya dengan puting ibu). Sebagai respon, bayi itu memalingkan kepalanya ke arah benda yang menyentuhnya, dalam upaya menemukan sesuatu yang dapat dihisap.

“Tekanan yang dalam saat menggigit pakaian dapat menenangkan anak-anak saat mereka mencari cara menenangkan diri mereka sendiri," kata Patel. 

Seorang anak yang menenangkan diri dengan cara ini memilih mengunyah pakaiannya karena dirasa mudah diakses. Dalam dunia terapi okupasi, aktivitas ini dikenal sebagai input proprioseptif.

Hanya karena ini adalah perilaku alami dan mengakar bukan berarti kebiasaan menggigit pakaian bisa diabaikan begitu saja. Laura Grashow, PsyD, seorang psikolog klinis anak berlisensi di Child & Family Institute di Scarsdale, New York mengatakan bahwa perilaku ini bisa ditolerir selama tidak membahayakannya. Tapi jika aktivitas ini sudah sampai tahap menghalangi kemampuan anak berpartisipasi dalam rutinitas sehari-hari atau menimbulkan masalah keamanan seperti merusak pakaian hingga menyebabkan bahaya tersedak, maka perlu intervensi orang tua.

Selain itu, dr Grashow juga merekomendasikan untuk berbicara dengan anak jika menurut Anda kebiasaan tersebut menimbulkan permasalahan. Yang penting di sini adalah tidak bersikap menghakimi. Tujuan Anda adalah mengetahui apakah anak menyadari perilakunya tersebut dan apakah ada pola menggigit atau tidak.

Ingat, jika anak terlihat sulit mengontrol kelakuannya, segera hubungi dokter sebab dalam beberapa kasus, menggigit pakaian bisa jadi tanda gangguan kecemasan, ADHD, atau masalah perkembangan.