Bagikan:

YOGYAKARTA – Pada masa perkembangannya, perilaku anak menggigit adalah bagian normal yang didorong beberapa alasan. Pertama, karena masuk fase menggigit yang dialami saat tumbuhnya gigi. Pada fase tumbuhnya gigi, mereka mengalami rasa sakit pada gusi karena bengkak dan lunak. Selain itu, menggigit juga merupakan fase eksplorasi, sama seperti mereka menggunakan tangan mereka.

Eksplorasi merupakan bagian dari rasa ingin tahu. Balita bereksperimen untuk melihat reaksi seperti apa yang ditimbulkan dari tindakan mereka. Kanak-kanak bisa juga menggigit didorong keinginan mencari perhatian ataupun frustasi dan menganggap menggigit adalah cara paling efektif memberi tahu mereka tidak bahagia. Melalui berbagai alasan tersebut, orang tua bisa menghentikan kebiasaan menggigit diantaranya dengan cara berikut ini.

1. Lakukan pencegahan

Pada anak yang memasuki fase gigi tumbuh, Anda perlu melakukan pencegahan agar buah hati tidak melukai. Seperti memiliki cincin tumbuh gigi atau waslap dingin untuk memperkecil kemungkinan mereka menggingit atau melukai.

cara menghentikan perilaku anak menggigit
Ilustrasi cara menghentikan perilaku anak menggigit (Freepik/Drazen Zigic)

2. Hindari situasi yang mendorong anak menggigit

Situasi yang membuat anak tersinggung atau kebutuhannya tak terpenuhi yang mendorong mereka menggigit, perlu dihindadri. Pastikan bahwa kebutuhan anak Anda, termasuk waktu makan dan tidur siang, sudah terpenuhi. Sebisa mungkin, bawalah camilan untuk menenangkan anak Anda jika ia rewel karena lapar.

3. Ajarkan cara mengekspresikan frustasi atau kemarahan secara verbal

Karena rebutan mainan, seorang anak terdorong untuk menggigit temannya. Situasi ini, perlu dicegah oleh orang tua dengan mengajarkan pada anak tentang cara mengekspresikan perasaannya. Misalnya, untuk mengatakan “Itu mainanku” atau “Aku masih memakai mainanku, kamu nanti setelah aku selesai”, dan lainnya. Cara lain untuk mengekspresikan kemarahan termasuk memeluk boneka binatang atau meninju bantal.

4. Berikan perhatian dan waktu cukup

Anak-anak menggigit bisa karena ingin mendapatkan perhatian. Maka saatnya Anda mengatur waktu kapan memberikan perhatian pada buah hati dan kapan mereka mengisi waktu untuk bermain atau aktivitas lain yang menyenangkan. Melansir WebMD, Minggu, 4 Juni, perhatian ekstra sangat penting terutama saat anak Anda mengalami perubahan besar dalam hidup, seperti pindah atau menyambut adik bayi. Jika anak Anda cenderung menggigit, awasi teman bermain mana pun dan turun tangan saat pertengkaran tampaknya sedang terjadi.

cara menghentikan perilaku anak menggigit
Ilustrasi cara menghentikan perilaku anak menggigit (Freepik/mdjaff)

5. Tegaskan bahwa mengigit adalah perilaku yang tidak dapat diterima

Menggigit bisa melukai, baik melukai Anda maupun teman sebayanya. Saat anak Anda menggigit, tegaskan kepada anak Anda bahwa perilaku tersebut tidak dapat diterima dengan mengatakan, "Tidak. Kami tidak menggigit!". Jelaskan bahwa menggigit menyakiti orang lain. Kemudian singkirkan anak Anda dari situasi tersebut dan beri anak waktu untuk menenangkan diri.

Penting diperhatikan, bahwa membalas gigit ketika balita menggigit bukanlah saran yang bagus. Anak-anak belajar dengan meniru, jika Anda menggigit anak Anda, maka mereka akan mendapat kesan bahwa perilaku menggigit dapat diterima. Maka orang tua perlu memberi respons secara tepat ketika anak-anak berperilaku menggigit.

Apabila kebiasaan anak menggigit berlanjut hingga usia 4-5 tahun, mungkin berasal dari masalah emosional yang lebih serius. Oleh karena itu penting bagi orang tua untuk berbicara dengan penyedia layanan Kesehatan anak atau minta bantuan psikolog atau terapis anak.