Mengenal Pengertian dan Manfaat Parallel Parenting, Pola Pengasuhan Anak Setelah Perceraian
Ilustrasi (RDNE Stock Project/Pexels)

Bagikan:

JAKARTA - Setelah konflik rumah tangga yang berujung perceraian, tentu sulit bagi kedua orang tua bersatu untuk membesarkan anak. Padahal, penelitian menunjukkan bahwa anak akan merasa lebih baik jika orang tua mau berbagi hak asuh. Sebab sangat penting bagi orang tua terlibat dalam kehidupan anak, meski rumah tangga telah berakhir. 

Salah satu cara untuk melakukan ini adalah dengan menerapkan parallel parenting. Pola pengasuhan paralel, melansir WebMD, Rabu, 31 Mei, adalah metode pengasuhan bersama dimana kedua orang tua yang telah bercerai, berinteraksi seminim mungkin sambil menjaga hubungan baik dengan anak.

Ini merupakan gaya pengasuhan yang cocok diterapkan jika Anda dan mantan pasangan memiliki masalah hubungan yang kompleks. Parallel parenting bisa jadi solusi jangka panjang atau strategi jangka pendek hingga Anda dan pasangan mampu mengesampingkan ego dan bisa bekerja sama kembali demi membesarkan anak.

Dalam pola asuh parallel, masing-masing orang tua memiliki tanggung jawab tertentu dan keduanya menjalankan tugas harian masing-masing tanpa melibatkan pihak lain. Detail persisnya akan bergantung pada rencana pengasuhan Anda.

Beberapa orang tua melakukan keputusan bersama terkait aspek krusial anak seperti agama, sekolah, dan ekstrakurikuler. Lalu menyerahkan keputusan lain kepada orang tua yang mendapat hak asuh anak. 

Ada juga yang melibatkan pihak ketiga, dimana nanti dia yang menetapkan area tertentu bagi tiap orang tua dan orang tua tersebut bertanggung jawab untuk membuat keputusan. Dalam pengasuhan parallel, orang tua juga berganti jadwal menghadiri acara anak-anak demi mengurangi waktu pertemuan.

Pola asuh paralel memungkinkan kedua orang tua untuk tetap terlibat dalam kehidupan anak-anak mereka, bahkan dalam perpisahan atau perceraian yang berkonflik tinggi. Studi telah menunjukkan bahwa anak-anak mendapatkan hasil terbaik ketika mereka menghabiskan setidaknya 35 persen dari waktu mereka dengan masing-masing orang tua. Ini berlaku bahkan jika salah satu orang tua menentang hak asuh bersama atau orang tua berada dalam situasi yang sulit.

Manfaat parallel parenting bagi anak yaitu meminimalisir masalah perilaku, mencegah masalah gangguan emosional, membentuk self-esteem yang lebih tinggi, keberhasilan dalam prestasi sekolah serta hubungan dengan keluarga yang terjalin lebih baik.

Kunci keberhasilan parallel parenting bergantung pada menjaga interaksi dengan mantan pasangan seminimal mungkin. Berikut adalah beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk menjadikan pengasuhan paralel berhasil bagi keluarga Anda:

  • Berkomunikasi sesedikit mungkin. Saat Anda perlu berbicara, lakukan melalui email atau SMS. Catat semua komunikasi.
  • Jangan menanggapi komunikasi yang menyinggung atau mengintimidasi. Semua komunikasi harus memperhatikan aspek dalam merawat anak-anak.
  • Hindari menghadiri acara anak bersama-sama. Rencana pengasuhan Anda harus jelas tentang siapa pergi ke acara apa.
  • Lepaskan apa yang terjadi selama waktu pengasuhan mantan pasangan. Ingat, anak perlu beradaptasi dengan aturan yang berbeda di rumah yang berbeda.