YOGYAKARTA – Psikologi positif mempraktikkan welas asih yang mulanya dipraktikkan untuk mengobati gangguan psikologis. Seiring berjalannya waktu, praktik positif ini tidak hanya mengobati patologi, tetapi juga dipahami dalam mempromosikan kesehatan mental. Sebagai orang tua, pola pengasuhan positif dapat membantu meningkatkan kualitas hidup anak-anak dan mencapai kebahagiaan lebih besar.
Secara umum, positif parenting mempraktikkan metode sederhana. Seperti rasa syukur dan mengembangkan hubungan yang positif. Melansir Psychology Today, Rabu, 26 April, psikologi positif muncul pada akhir 1990-an sebagai tanggapan terhadap fokus dominan pada aspek negatif pengalaman manusia.
Martin Seligman dan Mihaly Csikszentmihalyi, pendiri psikologi positif, percaya bahwa menekankan pemahaman dan menumbuhkan aspek positif dari pengalaman manusia dapat mempromosikan aspek-aspek positif. Dalam pola pengasuhan, praktik psikologi positif ini didasari sejumlah prinsip. Berikut ini daftarnya yang dapat dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari.
1. Bersyukur
Untuk mendapatkan kebahagiaan, bersyukur secara teratur penting dilakukan. Mengekspresikan rasa syukur sebagai keluarga, dapat meningkatkan kesehatan fisik dan meningkatkan hubungan. Dengan mempraktikkan rasa syukur, akan membantu anak-anak puas dengan hidup mereka dan mengalami lebih sedikit emosi negatif.
2. Mindfullness
Orang tua bisa mengajari anak-anak bermeditasi untuk mengurangi kecemasan, stress, dan depresi. Mindfullness meningkatkan fungsi kekebalan tubuh, meningkatkan pengaturan emosi, dan meningkatkan ketahanan.
3. Mengembangkan hubungan sosial yang kuat
Hubungan kerap bermasalah karena tidak saling memberikan dukungan. Dengan memberikan dukungan kepada orang sekitar, maka telah mengembangkan hubungan yang kuat. Dukungan sosial sangat penting untuk kesehatan mental dan fisik. Hubungan emosional yang kuat dalam keluarga, dapat menahan efek buruk dari stres.
4. Bertindak baik
Ajarkan anak-anak untuk berbaik hati atau welas asih kepada orang lain. Ini dapat meningkatkan kebahagiaan dan kesejahteraan dengan memberi dan menerima kebaikan.
5. Optimis
Anak-anak yang optimis memiliki kesehatan fisik yang lebih baik, ketahanan yang lebih besar dalam kesulitan, dan keterampilan mengatasi masalah secara baik daripada orang yang pesimis.
6. Menumbuhkan kekuatan
Kekuatan mental mengarah pada kesuksesan. Maka dengan membantu anak-anak mengidentifikasi dan fokus pada kekuatan mereka, bisa mendorong kesuksesan dan kepuasan hidup.
7. Beraktivitas yang menantang keterampilan
Anak-anak yang didorong dalam meningkatkan keterampilan, mengarah pada pengalaman yang ‘mengalir’. Dalam penelitian, dilaporkan memiliki kepuasan hidup lebih besar ketika keterampilan meningkat.
8. Menikmati pengalaman positif
Anak-anak perlu diajarkan dalam menikmati dan menghargai setiap pengalaman, meski itu hal kecil. Secara positif, dengan pengalaman positif anak-anak akan meningkatkan kepuasan hidup dan gejala depresi lebih sedikit.
BACA JUGA:
9. Mengembangkan pola pikir untuk selalu belajar
Anak yang selalu belajar berpotensi berkembang dalam pola pikirnya. Dengan begitu, mereka akan mengatasi tantangan untuk belajar dan tumbuh. Ini dapat mengarah pada kesuksesan dan pencapaian yang lebih besar.
10. Terkoneksi dengan tujuan
Merupakan kewajiban orang tua untuk membersamai pertumbuhan anak. Termasuk membersamai mereka terkoneksi dengan tujuannya. Dengan begitu, anak-anak merasakan kepuasan hidup atas usaha yang mereka lakukan dan kesejahteraan.
Tutup Jessica Kohler, Ph.D., dari University of Maryland, sebagai orang tua, prinsip di atas bisa diterapkan. Selain juga perlu memberi teladan dalam menciptakan lingkungan positif serta mengasuh anak-anak sehingga mereka senantiasa berkembang.