Orang Tua, Begini Kiat Ajarkan Anak Praktik Bertanggung Jawab
Ilustrasi (Erina Fairytale/Pexels)

Bagikan:

JAKARTA - Jika sudah tiba masanya, anak akan hidup sendiri dan tidak lagi menjadi satu dengan orang tuanya. Mereka akan membuat keputusan sendiri dan menyelesaikan masalahnya sendiri. 

Tugas Anda sebagai orang tua adalah membekali keterampilan untuk semua hal yang akan anak butuhkan untuk bertahan di kehidupannya kelak. Satu hal yang sangat penting untuk diajarkan sejak dini adalah kemampuan bertanggung jawab. Tanggung jawab sangat dibutuhkan agar seseorang mampu mencapai kesuksesan.

Salah satu cara mengajarkan anak bertanggung jawab yaitu dengan membuat mereka memahami akibat dari keputusan yang mereka ambil. Hal tersebut dapat diajarkan dengan beberapa prinsip, melansir Parenting, Jumat, 30 Desember, diantaranya;

Tidak Menghukum

James Lehman, M.S.W., pakar pengasuhan pendiri Empowering Parents mengatakan bahwa hukuman bukanlah cara yang efektif untuk mengubah perilaku, juga bukan cara yang konstruktif untuk menegaskan otoritas Anda sebagai orang tua. Lehman menyatakan bahwa hukuman menempatkan anak-anak sebagai pihak yang seolah-olah patut menerima ‘balasan’. Anak-anak tidak akan belajar apa pun dalam kondisi tertekan.

Memberlakukan Konsekuensi Alami

Tidak menghukum bukan berarti membiarkan anak melanggar peraturan. Sebaliknya, Lehman menyarankan untuk terapkan konsekuensi. Menurutnya konsekuensi dimaksudkan untuk mengajarkan atau memodifikasi perilaku dengan cara yang positif. 

“Ini berbeda dari hukuman karena hukuman adalah pembalasan,” tegas Lehman.

 Dengan memberi konsekuensi, orang tua tidak bermaksud menyakiti anak hingga mereka jera melainkan memberikan mereka kesempatan belajar bahwa apa yang mereka ambil bisa timbulkan implikasi merugikan diri mereka sendiri. Konsekuensi yang diberlakukan pun tidak sembarang. Konsekuensi haruslah logis dan memiliki dampak positif dengan perilaku si kecil.

Menyeimbangkan Konsekuensi dan Apresiasi

Lehman menuturkan bahwa gaya pengasuhan yang hanya berisi konsekuensi tanpa apresiasi dapat melukai hubungan Anda dengan anak. Oleh karenanya, Anda perlu menyeimbangkan konsekuensi dengan apresiasi. Bila si kecil sudah menunjukkan perubahan sikap beberapa kali sebagai hasil dari penerapan konsekuensi, maka Anda patut memberikannya apresiasi.