Bagikan:

YOGYAKARTA – Menjadi orang tua yang responsif, berarti bisa bersikap kooperatif dan kritis sekaligus suportif serta peka terhadap situasi dan seluruh hal yang dibutuhkan anak-anaknya. Bukan tidak mudah tentu saja, apalagi tak ada pendidikan formal yang mengajarkan menjadi orang tua yang baik bagi anak-anaknya. Untuk itu, penting sekali diketahui tentang bagaimana prinsip menjadi orang tua yang responsif bagi anaknya. Cek penjelasan lengkapnya berikut ini.

1. Tunjukkan cinta tanpa syarat

Hal pertama yang harus dilakukan tanpa ragu adalah, anak-anak harus tahu Anda mencintai mereka tanpa syarat. Apapun yang mereka lakukan atau bagaimana keadaan berubah, Anda mencintai mereka. Dalam praktiknya sehari-hari, mengekspresikan cinta tanpa syarat, bisa dengan hadir di dekat anak-anak, memberikan sentuhan atau pelukan, dengan kata-kata yang menghangatkan, ataupun dengan memberi hadiah.

2. Berpikiran terbuka

Penting untuk memiliki hubungan yang lentur dan tidak kaku. Salah satu caranya adalah dengan berpikiran terbuka. Anak-anak tentu akan menghargai kejujuran, kedalaman kognitif, dan kedekatan emosional. Maka cobalah tetap berpikiran terbuka dan berkompromi pada hal-hal yang penting.

prinsip pola asuh responsif yang perlu diketahui orang tua
Ilustrasi prinsip pola asuh yang responsif yang perlu diketahui orang tua (Freepik)

3. Memupuk ikatan dengan anak-anak

Pada prinsipnya, jangan pernah lewatkan untuk menegaskan tindakan kasih, kegembiraan, kedamaian, kesabaran, kebaikan, kelembutan, kesetiaan, dan pengendalian diri. Kembangkan pula kebajikan sehingga menerangi pertumbuhan karakter anak-anak. Selain itu, untuk menjadi orang tua yang responsif diperlukan memupuk ikatan.

4. Memberi afirmasi, mendukung minat, dan jangan bersikap reaktif

Penting sekali mendukung anak-anak dengan setidaknya memberikan afirmasi atas hal-hal yang dirasakan anak-anak. Selain itu, dengan memberi afirmasi orang tua telah mendukung anak-anak, termasuk menekuni minat. Yang perlu dihindari adalah bersikap reaktif dan yang membuat anak-anak merasa tidak aman serta dipayungi rasa khawatir.

5. Bersikap ceria

Hidup di era digital tentu perlu membangun kesadaran untuk membatasi akses kanal-kanal digital. Misalnya media sosial, gim, atau tayangan hiburan. Maka tak dapat disangkal, memberikan pembelajaran atau mengajari anak-anak kapan waktu screen time atau aktivitas tanpa layar lainnya itu penting dilakukan. Bangunlah suasana ceria di rumah dengan aktivitas bersama anggota keluarga.

6. Mendukung rasa ingin tahu anak

Orang tua harus mengajari anak-anaknya bagaimana cara berpikir, merasakan, berkreasi, serta membangkitkanr asa ingin tahu mereka. Orang tua juga harus meluangkan waktu menjawab pertanyaan-pertanyaan anak-anak. Ajak mereka bermain, dukung rasa ingin tahunya, pastikan mereka aman dalam berkreasi, dan dorong kreativitas serta imajinasinya.

7. Menghargai kompetensi anak

Orang tua penting mengajari anak-anaknya tentang dunia supaya mereka memperoleh wasasan. Ajarilah mereka segala sesuatu yang Anda bisa lakukan tentang bagaimana dunia bekerja. Tentu saja perlu disesuaikan dengan kemampuan dan usia anak ya. Para prinsipnya, penting mendukung anak-anak memperoleh keterampilan yang berguna meningkatkan harga dirinya.

Itulah prinsip pola asuh orang tua yang responsif melansir Good Therapy, Minggu, 2 Juni. Anda sebagai orang tua, bisa mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari dan dengan tindakan sederhana, tulus, dan penuh keceriaan serta kegembiraan.