Pola Asuh dengan 10 Prinsip Ini, Bantu Tumbuhkan Empati dan Kemandirian Anak
Ilustrasi pola asuh yang baik untuk menumbuhkan kemandirian dan empati (Pexels/Gustavo Fring)

Bagikan:

YOGYAKARTA – Membersamai dan mengasuh anak pada masa perkembangannya, merupakan kewajiban orang tua. Menerapkan pola asuh yang baik, menumbuhkan potensi anak-anak untuk mandiri, mampu mengendalikan diri, bekerja sama dengan baik, berempati, kejujuran, kebaikan, dan keceriaan. Pola asuh yang menjalankan prinsip-prinsip berikut ini, dibuktikan efek positifnya lewat penelitian.

1. Orang tua adalah contoh bagi anak-anaknya

Prinsip penting pertama dalam menerapkan pola asuh yang baik, orang tua perlu merencanakan tujuan. Menurut Sternberg dilansir WebMD, Kamis, 24 November, orang tua perlu mengontrol reaksi. Jangan sampai bereaksi secara tiba-tiba tanpa mempertimbangkan apa yang ingin dicapai dalam menerapkan pola pengasuhan. Ini juga menggambarkan bahwa orang tua adalah contoh bagi anak-anaknya. Artinya, tetaplah tenang dalam proses membersamai anak dan mengajarkan nilai-nilai yang dipegang.

2. Mencintai bukan memanjakan

Memanjakan anak bukan suatu bentuk dari cinta. Tetapi orang tua cenderung melakukannya karena rasa bersalah atau mengganti cinta yang sesungguhnya dengan memberikan keringanan, harapan yang rendah, hukuman, atau materi dan harta benda.

pola asuh yang baik
Ilustrasi pola asuh yang baik untuk menumbuhkan kemandirian dan empati (Pexels/Andrea Piacquadio)

3. Anak adalah prioritas

Menjadi orang tua yang terlibat dalam proses pertumbuhan anak, membutuhkan kerja keras. Pertama, Anda perlu mengatur ulang prioritas. Hindari mengorbankan apa yang ingin Anda lakukan dengan apa yang ingin dilakukan anak Anda. Di samping itu, orang tua perlu hadir secara mental dan fisik dalam proses pertumbuhan anak.

4. Kenali karakter anak dan temukan pola asuh yang sesuai

Setiap anak memiliki karakter yang berbeda-beda. Oleh karena itu, orang tua perlu menerapkan pola asuh yang sesuai dengan anak. Suatu hari nanti, mereka, anak-anak, tumbuh dewasa. Pertimbangkan pula bagaimana usia memengaruhi perilaku anak. Karena pertumbuhan intelektual juga seiring dengan pertambahan usia.

5. Terapkan dan tetapkan aturan

Aturan berkaitan dengan mengatur perilaku. Ketika tidak ada aturan yang ditetapkan dan diterapkan, anak-anak akan kesilitan bagaimana mengatur dirinya sendiri saat mereka besar nanti.

pola asuh yang baik
Ilustrasi pola asuh yang baik untuk menumbuhkan kemandirian dan empati (Pexels/Anastasia Shuraeva)

6. Menetapkan batasan

Kalau aturan berkaitan dengan mengatur perilaku, batasan membantu anak mandiri dengan mengembangkan pengendalian diri. Ini mendorong anak-anak untuk mandiri dalam mengarahkan diri dan sukses dalam hidupnya ketika telah dewasa.

7. Konsisten

Aturan dan batasan perlu diterapkan dengan konsisten. Jika aturan bervariasi dari hari ke hari dan cara yang tidak dapat diprediksi, anak-anak akan sulit menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

8. Hindari menerapkan disiplin yang keras

Dalam keadaan apapun, orang tua tidak boleh memukul anak. Ketika mereka dihukum secara fisik, seperti dipukul dan ditampar, mereka lebih rentan meniru kebiasaan tersebut. Bahkan mungkin menggunakan agresi untuk menyelesaikan perselisihan dengan orang lain.

9. Berikan pemahaman tentang aturan

Jangan sampai kurang menjelaskan atau menjelaskan berlebihan kepada anak kecil maupun remaja. Maka pertimbangkan bagaimana cara menjelaskan aturan sesuai dengan usianya.

10. Memperlakukan anak dengan hormat

Cara terbaik mengajarkan untuk menghormati orang lain adalah dengan memberikan rasa hormat pada anak. Maksudnya, Anda harus memperlakukan anak secara sopan seperti memperlakukan orang lain. Selain itu, hormati pendapatnya, perhatian saat ia bicara, dan perlakukan mereka dengan baik.

Itulah sepuluh prinsip pola asuh yang perlu diterapkan orang tua agar mendidik anak untuk mandiri, berempati, dan berperilaku baik.