Bagikan:

YOGYKARTA - Dalam sebuah keluarga mungkin ada satu anak yang mendapat rasa sayang lebih besar dibandingkan saudara-saudaranya. Misalnya, orang tua yang lebih menyayangi anak pertama, anak tengah, atau anak terakhir. 

Jangan-jangan Anda juga merasakan ketimpangan rasa sayang di keluarga. Mungkin Anda merasa kalau kakak atau adikmu mendapat perlakuan yang lebih istimewa. Kondisi ini tentu saja sangat menyakitkan karena tidak mendapat kasih saya yang setara. 

Sikap pilih kasih terhadap anak ini bisa membentuk sindrom anak emas (golden child syndrome). Adanya rasa sayang yang kurang adil ini termasuk sikap toxic di dalam keluarga. Kebiasaan ini bisa memepngaruhi hubungan orang tua dan anak. Untuk menghindari hal ini, sebaiknya ketahui apa itu sidnrom anak emas dan contohnya.

Apa Itu Sindrom Anak Emas?

Sindrom anak emas istilah untuk kecenderuangan seorang anak ingin memenuhi semua ekspetasi orang tuanya. Anak-anak yang mengalami hal ini biasanya merasa harus menyenangkan orang tuanya agar bisa mendapatkan kasih sayang atau perlakuan baik. 

Sindrom anak emas ini biasanya muncul dari kebiasaan dalam keluarga yang memberi perlakuan istimewa pada satu orang anak dibandingkan anggota keluarga yang lain. Kondisi ini paling mudah dikenali ketika dalam anggota keluarga ada kakak atau adik yang mendapat kasih sayang atau perhatian lebih besar. 

Sikap ini termasuk dalam praktik pola asuh toxic yang dilakukan orang tua kepada anak-anaknya. Anak-anak yang memiliki sindrom ini biasanya tumbuh di keluarga dengan orang tua narsis, otoriter atau suka mengontrol, dan perfeksionis. 

Anak yang mendapat perlakuan kurang adil biasanya akan menjadi iri atau cemburu. Hal ini bisa menimbulkan kecemasan atau rasa rendah diri terhadap anak. Di samping itu, anak tersebut juga bisa tumbuh dengan sifat perfeksionis dan ambisius yang berlebihan karena menginginkan validasi dari orang tuanya. 

Tanda-Tanda Sindrom Anak Emas

Berikut ini sejumlah tanda atau ciri-ciri sindrom anak emas dalam sebuah keluarga:

Anak Punya Tanggung Jawab dan Konsekuensi yang Berbeda

Sering kali anak emas mendapatkan prioritas dan dianggap sebagai anak yang sempurna. Hal ini sering disertai dengan banyak harapan dan tanggung jawab karena anak tersebut dianggap sebagai kebanggaan keluarga. 

Anak tersebut akan diajarkan untuk memenuhi standar tinggi dan mewakili impian keluarga. Namun ada kemungkinan lain yang bisa terjadi, yakni anak lebih dimanja. Kadang-kadang, anak emas diberikan tanggung jawab dan konsekuensi yang lebih ringan dibandingkan saudara-saudaranya.

Membandingkan Anak yang Satu dengan Lainnya

Terkadang orangtua secara terang-terangan membandingkan anak-anak mereka. Mereka mungkin menggunakan perbandingan ini untuk sengaja mempermalukan anak yang bukan favorit mereka. Lama-kelamaan, hal ini dapat merusak hubungan antar saudara. 

Seiring bertambahnya usia, saudara-saudara tersebut mungkin akan lebih sering bertengkar akibat adanya pilih kasih dari orang tua. Biasanya anak yang kurang disukai tidak lagi menerima dengan perlakuan orang tuanya dan mulai melawan.

Orang Tua Memproyeksikan Harapan dan Impian pada Anak

Orang tua sering mengandalkan anak emas sebagai harapan untuk memenuhi impian dan aspirasi yang belum tercapai. Kesuksesan anak tersebut sering dianggap sebagai kesuksesan bersama bagi orangtu, karena anak emas membawa kebanggaan pada keluarga.

Anak Memiliki Harga Diri Rendah

Mungkin Anda beranggapan bahwa memberikan status prioritas dapat meningkatkan harga diri anak. Namun para ahli terapi mengatakan bahwa hal tersebut malah bisa memiliki efek yang berlawanan. Anak emas seringkali sangat tergantung pada validasi dari luar untuk kepuasan atau kesenangan mereka. Mereka biasanya mudah terluka saat mendpat kritik.

Sulit Mengenal Diri Sendiri

Ketika sebagian besar hidup dihabiskan untuk memuaskan orang lain, mengenal diri sendiri bisa menjadi sulit. Akibatnya, anak emas mungkin memiliki sedikit kesadaran diri tentang identitas pribadi mereka seperti apa yang disukai dan inging menjadi seperti apa.

Bersikap Perfeksionis

Perfeksionisme juga merupakan ciri yang umum dari sindrom anak emas. Mereka mengejar kesempurnaan dan takut bahwa kesalahan akan mengecewakan orangtua mereka. Harga diri mereka sangat bergantung pada pujian dan pengakuan dari orangtua. 

Demikianlah penjelasan apa itu sindrom anak emas dalam sebuah keluarga yang harus dipahami oleh orang tua. Setiap orang tua sebaiknya memberikan perlakuan kepada anaknya secara adil tanpa pilih kasih. Baca juga tips memberikan pujian pada anak untuk meningkatkan motivasi. 

Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI. Kami menghadirkan info terbaru dan terupdate nasional maupun internasional.