JAKARTA - Arief Muhammad baru saja dinobatkan sebagai Duta Nasi Padang. Ia pun menjelaskan sedang mencari kota-kota untuk bisnis terbarunya sebuah restoran masakan Padang.
"Mulai sekarang kayaknya hidup gue bakal berat di ongkos nih.. Boleh dong trik cara nyari tiket murah?" tulis Arief Muhammad.
Arief Muhammad mendapat gelar tersebut di tengah ramai perbincangan soal Nasi Padang Babi. Alhasil dirinya diserbu warganet untuk dimintai komentar soal bisnis tersebut.
"Sebenarnya bebas-bebas aja kalau mau jualan babi, asal nggak bawa-bawa identitas 'Padang” jawab Arief Muhammad.
Menurutnya, orang-orang Sumatera Barat begitu juga Minang tidak memakan Babi. Oleh karena itu, ia khawatir jika nantinya bisnis seperti itu bisa melukai hati masyarakat.
BACA JUGA:
“Karena di Sumbar sendiri orang-orangnya nggak makan babi. Bukan babinya, tapi penggunaan identitasnya yang melukai hati orang Minang," jelas Arief Muhammad.
Kehebohan nasi padang babi bermula dari seorang pria yang menemukan menu tersebut dalam restoran Babiambo di Kelapa Gading Timur, Jakarta. Setelah ramai, diketahui ternyata bisnis tersebut hanya berjalan selama tiga bulan.
Rinrin Marinka, chef ternama itu turut memberi komentar. Modifikasi makanan adalah hal yang sah namun harus disertai dengan pertimbangan saat membuat menu tersebut.
“Meskipun pemilik resto tersebut menginginkan konsep yang berbeda dari yang lain dan menargetkan sistem marketing dengan goal viral. Atau memang tidak berpikir terlalu panjang tentang market Indonesia yang memang beberapa bahan makanan agak sensitif,” kata Rinrin Marinka.