Bagikan:

JAKARTA - Teddy Pardiyana serius untuk melaporkan Rizky Febian ke pihak berwajib. Teddy mengaku dirugikan karna uang sewa kos-kosan yang diduga miliknya kini dikuasai oleh putra sulung Sule.

Ia mengklaim separuh aset seharga Rp2 miliar dari kos-kosan 32 pintu adalah miliknya. Sehingga, Teddy merasa berhak untuk mendapatkan bagian untuk menafkahi putrinya.

Teddy mengatakan kos-kosan itu dibeli pada 2018. Ia mengklaim aset-aset kosan memang dibelinya sebelum menikahi Lina Jubaedah. Ia mengatakan dirinya dan Lina Jubaedah juga mengeluarkan uang untuk biaya renovasi kos-kosan sebesar Rp1 miliar.

"Kalau kos-kosan itu nominalnya Rp2 M. Tapi itu ada hubungan sama istri pinjam ada Rp1 M. Memang ada (uang Rizky Febian), silahkan tanya penjualnya pihak satu. Saya ada bukti transfer Rp1 Miliar," kata Teddy, dikutip dari kanal YouTube Intens Investigasi.

"Kalau penghasilan saya nggak usah bilang ke siapa-siapa yah yang jelas saya selama kerja atau nggak kerja tetep yang saya utamakan itu kesejahteraan si kecil," kata Teddy, dikutip dari kanal YouTube Intens Investigasi.

Teddy juga geram dan tak terima dicap pemalas atau tak mau bekerja. Ia memperingatkan netizen bahwa kisruh perebutan harta warisan ini bukan urusan mereka.

"Jadi jangan dibilang males, kok gak mau kerja nggak mau ini, kan that is not your business (itu bukan urusanmu)," ungkapnya.

Teddy mengaku permasalahannya dengan anak-anak Sule soal harta warisan segera terselesaikan. Hal ini dilakukan supaya almarhumah Lina Jubaedah bisa tenang di surga.

"Jadi ada dibilangnya apa ya, banyak yang ikut campur akhirnya masalah ini nggak beres-beres padahal ada yang saya pengen yang di sana tenang," ucapnya.

"Buat Teh Putri Aa Iky bisa lebih terbuka. Kalau memang sayang ibunya, jadi ibunya juga pasti ada pertanyaan-pertanyaan itu. Jadi, alam sana juga belum tenang," lanjutnya.

Teddy berpesan kepada Rizky Febian dan Putri Delina agar mau menghadiri mediasi secara baik-baik. Ia mengingatkan bahwa Bintang masih adik dari anak-anaknya Sule.

"Makanya mudah-mudahan Aa Iki dan Teh Putri tergerak buat mediasi secara kekeluargaan, buat adiknya secara itu satu rahim. Kalau buat saya sendiri sih bisa dimusyawarahkan secara kekeluargaan. Nggak sampai berlarut-larut biar almarhum tenang," paparnya.