Mengapa Banyak Orang Cenderung Makan Es Krim Saat Patah Hati? Ini Alasannya
Ilustrasi (Mark Cruz/Unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - Pernahkah Anda melihat orang makan es krim saat sedang patah hati? Atau justru Anda pernah melakukannya? Meski dilakukan tanpa sadar, ternyata ada alasan mengapa orang makan es krim saat patah hati ketika hubungan bersama pasangan berakhir.

Melansir laman HerWorld, Selasa, 24 Mei, saat  jatuh cinta, ada beberapa hormon yang bekerja seperti dopamine, norepinephrine, dan adrenalin yang berikan rasa senang luar biasa. Jatuh cinta bisa membuat Anda merasa bahagia luar biasa sehingga saat hubungan berakhir atau bahkan dikhianati, rasa patah hati itulah justru mengatur pola makan Anda.

Ketika otak merasakan emosi tidak menyenangkan, pola makan sehari-hari akan berubah menyesuaikan dengan emosi dalam diri. Diawali dengan tidak nafsu makan hingga mendadak berusaha membuka kulkas atau lemari makan untuk menemukan comfort food yang bisa “sembuhkan” rasa sakit yang dirasakan, termasuk es krim.

Alasan orang makan es krim saat patah hati itu berkaitan dengan meningkatnya hormon dopamine. Tidak hanya bekerja maksimal saat seseorang dimabuk asmara, tapi juga bekerja saat tubuh mengonsumsi lemak dan gula. Hormon satu ini menawarkan rasa bahagia dan kenyamanan, hingga menjadi kecanduan. Jadi, tidak heran saat sakit hati, es krim sudah siap untuk menemani.

Selain alasan ilmiah, Anda juga bisa menikmati es krim langsung dari kemasannya sehingga bisa menemani kegundahan hati merasa jauh lebih baik. Hingga cita rasa manis dan teksturnya yang creamy tawarkan kenyamanan bagi para pemilik hati yang sedang dilanda rasa sakit.