Asyik, Ada Es Krim Gratis Bagi yang Mau Divaksin COVID-19
Ilustrasi suntik vaksin COVID -9. (ANTARA)

Bagikan:

JAKARTA - Bukan perkara mudah untuk mengajak orang agar mau mengikuti program vaksinasi COVID-19. Kendati digratiskan, belum tentu semua orang bersedia di vaksin, terutama mereka yang termasuk di kalangan orang dewasa.

Beragam cara dilakukan agar orang dewasa bersedia mengikuti program vaksinasi COVID-19. Mulai dari melakukan vaksinasi di tempat-tempat umum yang mudah dijangkau masyarakat hingga gratis es krim.

Ya, program pemberian es krim gratis ini bertujuan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam program vaksinasi. Es krim yang diberikan merupakan es krim berlapis cokelat vanila di salah satu pusat perbelanjaan mewah.

Progam ini diadakan oleh GUM, pusat perbelanjaan papan atas di dekat Lapangan Merah, Moskow, Rusia. Di pusat perbelanjaan ini, ada fasilitas vaksinasi COVID-19 dengan vaksin Sputnik V.

Menyediakan kapasitas ratusan vaksin COVID-19, setiap hari sekitar 200 orang divaksin di sini, tutur seorang staf kepada CNN. Mereka yang mengantri vaksinasi, mendapatkan es krim untuk menemani antrian vaksinasi.

Vaksinasi di tempat umum dengan berbagai fasilitas memanjakan memang gencar dilakukan di Moskow, Rusia. Ini lantaran lambatnya kemajuan progam vaksinasi di sini. Dari 12 juta lebih penduduk kota, kurang dari 600 ribu penduduk yang sudah divaksin, menurut Walikota Moskow Sergey Sobyanin.

Selain di mall dengan gratis es krim, tempat vaksinasi di ruang publik atau klinik pop-up ini juga didirikan di tempat makan terkenal, Depo Moskow, lewat layanan yang dibuka saat jam makan siang dan jam makan malam. 

Bagi pecinta musik klasik, bahkan ada satu klinik di dalam Helikon, sebuah gedung opera Moskow yang bergengsi, di mana nada-nada keras dari tenor yang direkam melalui speaker, dimainkan untuk menemani orang-orang yang menunggu antrian vaksinasi.

Beberapa orang mendapat pesan bahwa vaksin adalah kesempatan terbaik mereka untuk bertahan hidup dari pandemi. Seperti Vadim Svistunov (84) dan istrinya Nonna (86) yang pergi ke gedung opera untuk suntikan vaksin awal dan booster tiga minggu kemudian.

"Kami belum ingin pergi ke sana. Kami tidak terburu-buru (meninggal)," kata Svistunov kepada CNN, sambil menunjuk ke langit.