Bisnis Aice Mampu Tumbuh 15 Persen di Tengah Tekanan COVID-19
Pabrik Es Krim Aice di Karawang, Jawa Barat (Foto: Mery Handayani/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Brand Manager Aice Group, Sylvana Zhong mengatakan, secara tahunan perkembangan es krim asal Singapura ini terus meningkat. Per Juli 2020 tercatat Aice mampu tumbuh 15 persen meski ada pandemi COVID-19.

"Perkembangan Aice di atas 15 persen sampai pertengahan 2020 year to date. Target kita penjualan yang memang tidak turun dan tentu saja ada target tinggi. Semoga akhir tahun target bisa tercapai. Bersyukurnya di masa COVID-19 ini penjualan tidak turun tetapi naik 15 persen ke atas," kata Sylvana saat ditemui di Pabrik Aice, Karawang, Jawa Barat, Sabtu, 4 Juli.

Bahkan, kata dia, Aice juga tengah membangun pabrik ketiga di Sumatera Utara di tengah pandemi ini. Sylvana mengatakan, target awal pabrik ini akan selesai pada akhir tahun 2020 namun karena pandemi pembangunan tidak bisa optimal dilakukan.

"Untuk pabrik ketiga di Sumatera Utara di Sei Mangkei mulai dibangun 2019 rencananya tahun ini selesai. Tetapi karena ada COVID-19 kita belum tahu selesai kapan. Karena impor mesin-mesin juga terkendala untuk bisa masuk ke Indonesia," jelasnya.

Sylvana mengatakan, total investasi Aice di dua pabrik yakni Mojokerto Jawa Timur dan Sei Mangkei Sumatra Utara mencapai lebih dari Rp500 miliar. Namun, ini belum termasuk mesin produksi. 

"Total investasi pabrik Rp500 miliar tidak termasuk kalau nanti ada freezer, dan penambahan mesin-mesin. Itu adalah investasi yang Aice jalankan untuk dua pabrik Jatim dan Sei Mangkei, tidak termasuk Alpen Karawang. Itu adalah invetasi eksternal artinya pabrik saja," jelasnya.

Lebih lanjut, Sylvana menjelaskan, pabrik ketiga yang dibangun di Sei Mangkei memiliki luas tanah yang sama dengan Jawa Timur sekitar 4,4125 m, namun secara luas bangunan akan lebih kecil.

"Nanti model pabrik yang berada di Sumatera Utara ini lebih bagus dari Jatim karena teknologinya akan lebih bagus dari yang di Jatim. Secara luas lahan sama dengan Jatim, tapi secara bangunan lebih kecil," tuturnya.

Sekadar infomasi, pabrik di Jawa Timur yang dibangun dengan mengusung konsep factory tour. Di mana para konsumen dapat melakukan kunjungan ke pabrik secara gratis untuk melihat langsung proses pembuatan es krim dari luar tanpa harus masuk ke dalam area produksi.