Bagikan:

JAKARTA - Pemerintah Indonesia yang diwakili Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menghadiri Pertemuan Tahunan IMF dan World Bank (Bank Dunia) di Washington DC, Amerika Serikat.

Agenda yang berlangsung pada 13 hingga 15 Oktober itu menjadi perhelatan strategis bagi pemerintah untuk memperkuat konsolidasi dengan berbagai negara dan juga lembaga global.

“Di Washington DC saya melakukan berbagai pertemuan bilateral,” ujar Sri Mulyani melalui Instagram @smindrawati pada Minggu, 17 Oktober.

Pertama, Menkeu bertemu dengan bendahara negara Amerika Serikat .

“(Saya bertemu) Menkeu Amerika Serikat Janet Yellen, membahas pandemic preparedness dan climate change, serta perubahan situasi ekonomi global,” tuturnya.

Lalu, Menkeu Argentina Martin Guzman yang membahas kondisi ekonomi Argentina yang sangat berat dan pentingnya dukungan IMF dan global untuk mengatasinya.

Kemudian dengan Menkeu Saudi Arabia Mohammed Al Jadan, membahas kenaikan harga minyak dunia, Energy Security dan agenda Climate Change. Juga tukar pengalaman Saudi saat menjadi tuan rumah dan presidensi G20.

“Menkeu Switzerland Ueli Maurer membahas keinginan untuk berpartisipasi dalam pertemuan G20 di Indonesia,” kata Sri Mulyani.

Selanjutnya, Menkeu Italia, Daniele Franco sebagai Presidency G20 saat ini.

“Kami membahas Agenda Finance Track G20 yang akan diteruskan oleh Indonesia mencakup persetujuan perpajakan global, isu pendanaan climate change dan infrastruktur, dan pendanaan pandemic preparedness,” ucapnya.

Sri Mulyani berkesempatan pula berbicara dengan koleganya Menkeu India Nirmala Sitharaman yang membahas isu perdagangan kedua negara.

“Menkeu Nirmala juga menyanyikan hadiah buku Ramayana yang sangat indah,” kata dia.

Tiga agenda pertemuan terakhir yang dilakoni Sri Mulyani adalah bertemu Menkeu Turkey Lutfi Elvan, Senior Minister Singapore Tharman Shanmugaratnam, dan pertemuan dengan Presiden Asian Development Bank (ADB) Masatsugu Asakawa membahas dukungan terhadap presidensi Indonesia di G20 tahun depan.