JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani diketahui melakukan kunjungan kerja resmi ke Jepang pada tengah pekan ini guna menghadiri pertemuan dialog G7 Partners.
Sebelum menghadiri agenda yang dimaksud, bendahara negara menyempatkan diri mengadakan meeting dengan sejawat asal Amerika Serikat.
“Saya akan menghadiri rangkaian agenda G7 Dialogue Partners keesokan harinya. Namun sebelum itu, sore ini saya berjumpa dengan salah seorang kolega saya, United States Secretary of Treasury Janet Yellen. Terakhir kami berjumpa pada rangkaian agenda IMF-World Bank Spring Meeting di Washington D.C pada April lalu,” ujarnya melalui pesan tertulis dikutip hari ini Jumat, 12 Mei.
Sri Mulyani mengaku membicarakan beberapa topik yang penting dan relevan dengan keadaan sekarang.
Mulai dari kondisi perekonomian global, isu terkini seputar mineral, Financial Action Task Force (FATF), hingga Pandemic Fund serta G20 Joint Finance and Health Task Force (JFHTF).
Selain itu, sambung Menkeu, dirinya juga membahas kemungkinan kerja sama antara lembaga donor yang masing-masing negara miliki, yaitu Indonesia Aid dan USA Aid.
“Melalui kolaborasi ini, baik Indonesia maupun Amerika serikat dapat memiliki kemampuan lebih dalam membantu negara-negara lain yang membutuhkan,” tuturnya.
Menkeu menjelaskan percakapan ini yang sangat konstruktif dan kolaboratif.
“Kami sepakat, untuk menghadapi beragam tantangan masa depan, kerja sama menjadi sebuah keharusan,” tegasnya.
Asal tahu saja, Amerika Serikat bukanlah negara yang asing bagi Menkeu Sri Mulyani.
Dia tercatat berhasil mendapatkan gelar pendidikan tinggi dari Negeri Paman Sam.
Bukan hanya itu, Sri Mulyani juga tercatat sempat menjadi bos di organisasi keuangan internasional IMF dan World Bank usai menjalankan tugasnya sebagai Menkeu di Indonesia.
BACA JUGA:
Apakah ini sinyal tersendiri dari Sri Mulyani untuk kembali ke AS usai merampungkan tugas di kabinet tahun depan?
“Dari Pertemuan Bilateral dengan United States Secretary of Treasury Janet Yellen. Niigata, Jepang 11 Mei 2023,” tutup dia.
