Bertemu di G20, Sri Mulyani dan Menkeu AS Janet Yellen Bahas Isu Perang Hingga Krisis Pangan dan Energi
Menteri Keuangan Sri Mulyani (kiri) ketika bertemu Menteri Keuangan AS Janet Yellen (Foto: Dok. Kemenkeu)

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani disebut melakukan pertemuan dengan Menteri Keuangan AS Janet Yellen dalam rangkaian agenda G20 pekan ini di Bali. Dalam pembicaraan kedua bendahara negara tersebut dibahas soal isu lingkungan, pangan, dan energi.

Menkeu Sri Mulyani mengatakan pentingnya langkah konkret dan teknis, tidak sebatas pada ranah konseptual, untuk mendukung implementasi peralihan penggunaan pembangkit listrik ke sumber energi yang ramah lingkungan, di mana memerlukan pembiayaan yang besar.

“Salah satunya adalah melalui kebijakan Energy Transition Mechanism (ETM) yang telah diinisiasi dan dicanangkan oleh Indonesia bersama Bank Pembangunan Dunia (Asian Development Bank/ADB),” ujar dia dalam keterangan resmi pada Sabtu, 16 Juli.

Menkeu Sri Mulyani dan Menkeu Yellen sepakat untuk menggarisbawahi bahwa konsekuensi isu geopolitik yang belum mengalami de-eskalasi menjadi penyebab krisis pangan dan energi yang sedang terjadi.

Hal ini mengingat berbagai dampak yang ditimbulkan oleh konflik di Ukraina menjadi salah satu pemicu terus melambungnya harga energi dunia, dan menyebabkan munculnya tantangan pada perekonomian global.

Untuk mengatasi hal tersebut, berbagai opsi kebijakan perlu didiskusikan agar pasokan minyak dunia tetap terjaga dan harga minyak dunia dapat kembali kepada level sebelum konflik.

“Penanganan krisis pangan dan energi di dunia harus diakselerasi karena sejatinya siapapun berhak untuk mengakses makanan dan energi secara terjangkau,” tuturnya.

Menkeu Sri Mulyani akan mendiskusikan usulan tersebut untuk dibahas bersama-sama dengan menteri terkait yang menangani sektor energi.

Adapun, agenda G20 pekan ini di Bali merupakan pertemuan ketiga FMCBG untuk berupaya berkontribusi dalam menangani berbagai permasalahan utama di dunia.

Agenda yang diusung Indonesia sebagai Presiden G20 menjadi bukti nyata atas signifikansi dan relevansi peran untuk mencapai pemulihan ekonomi global secara bersama, selaras dengan arah tema kepemimpinan tahun ini, yaitu Recover Together, Recover Stronger.