Empat Tahun Berdiri, OVO Milik Grab Perluas Layanan Keuangan Digital bagi Masyarakat
Ilustrasi (Foto: Dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Perusahaan pembayaran digital OVO menyebut telah merengkuh sejumlah pencapain dalam empat tahun berdiri sejak 2017.

Disebutkan bahwa entitas usaha berteknologi 4.0 itu tidak hanya sekedar menjadi penghubung transaksi digital seperti transportasi, pemesanan makanan, dan belanja online, tetapi juga memfasilitasi masyarakat dalam berinvestasi, asuransi, hingga pinjaman.

Head of Corporate Communications OVO Harumi Supit mengatakan pihaknya berkomitmen untuk tetap menjawab kebutuhan konsumen lewat berbagai layanan terkini.

“Kami terus berkembang. Kemudahan yang kami berikan semakin meluas untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, khususnya yang sebagian besar masih underbanked (belum secara maksimal menggunakan layanan keuangan) dan unbanked (belum tersentuh layanan keuangan),” ujar dia dalam keterangan pers, dikutip Kamis 14 Oktober.

Menurut Harumi, beragam produk yang dihadirkan oleh OVO diharapkan menjadi solusi terbaik dalam mendukung aktivitas finansial khalayak. Ini dibuktikan dengan akuisisi pengguna baru yang semakin hari semakin bertambah.

“Berbagai data juga menunjukkan fakta menarik bahwa ternyata aplikasi pembayaran digital bisa menyediakan pondasi kuat dan lengkap bagi masyarakat, sehingga menjadi one stop solution yang mudah, cepat, aman dan nyaman untuk digunakan, tidak perlu lagi berpindah aplikasi untuk mendapatkan berbagai layanan keuangan yang beragam,” tuturnya.

Secara terperinci, Harumi menjelaskan beberapa produk yang kini menjadi andalan antara lain reksadana pasar uang, baik yang berbasis konvensional maupun syariah, bernama OVO Invest. Harumi mengklaim, sejak layanan investasi tersebut diperkenalkan pada semester I 2021 jumlah calon investor telah mencapai 450.000 orang.

Sementara untuk layanan asuransi, OVO meluncurkan produk asuransi jiwa syariah berbasis digital hasil kolaborasi dengan Prudential Indonesia.

Kemudian platform digital ini juga merambah sektor UMKM dengan merilis layanan OVO Modal Usaha sebagai bentuk dukungan kepada 70 persen pelaku usaha kerakyatan yang tidak dapat mengakses pinjaman modal untuk berekspansi.

“Melalui berbagai fasilitas keuangan ini, OVO berupaya mengatasi kesenjangan pada ekosistem keuangan di Indonesia sehingga populasi masyarakat underbanked dan unbanked berkurang,” katanya.

“Ke depan, kami terus berupaya untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang semakin berkembang demi mencapai literasi dan inklusi keuangan yang lebih jauh lebih baik,” tutup Harumi.

Sebagai informasi, belum lama ini Grab resmi menguasai kepemilikan saham OVO sebesar 90 persen dari sebelumnya 39 persen. Kini Grab menjadi pemilik mayoritas saham OVO setelah mengakuisisinya dari Tokopedia dan Lippo Group milik konglomerat Mochtar Riady.

Grab Holdings Inc resmi mengakuisisi kepemilikan saham dari PT Tokopedia dan Lippo Group di PT Bumi Cakrawala Perkasa, induk perusahaan OVO. Sebelumnya, Tokopedia mempunyai 36,1 persen saham, Lippo Group sebesar 7,2 persen saham, dan Grab 39,2 persen saham.

Pemegang saham lainnya di PT Bumi Cakrawala Perkasa, adalah Tokyo Century Corporation memiliki 7,5 persen dan Wahana Inovasi Lestari tercatat sebesar 5 persen.

Terkait