Bagikan:

JAKARTA - Pengusaha nasional Mochtar Riady terus melakukan ekspansi guna melebarkan gurita bisnis di bawah naungan Lippo Group. Kali ini, taipan senior itu menyediakan penjualan asuransi sepeda melalui perusahaan pembayaran digital yang terafiliasi dengan entitas induk, yakni OVO.

Dalam keterangan tertulis pada Selasa, 23 Maret, Head of Corporate Communications OVO Harumi Supit menjelaskan bahwa berdasarkan studi internal perusahaan terungkap fakta jika 4 dari 10 pesepeda mengaku merasa tidak aman apabila sepedanya tidak diasuransikan.

“Oleh sebab itu kami sejak akhir tahun lalu menghadirkan asuransi sepeda yang dapat diakses langsung melalui layanan OVO,” ujarnya.

Harumi menambahkan, olahraga sepeda saat ini sangat digemari oleh masyarakat seiring dengan peningkatan kesadaran hidup sehat di masa pandemi. Selain itu dia juga menilai bahwa partisipasi aktif masyarakat dalam bersepeda turut menggenjot penyerapan produk di pasaran.

“Secara tidak langsung ini merupakan peluang bisnis tersendiri. Kami memiliki data dari Kementerian Perindustrian yang menyebut penjualan sepeda mengalami peningkatan hingga empat kali lipat pada 2020. Data ini berbanding lurus dengan jumlah pengguna sepeda yang mengalami peningkatan pesat hingga 10 kali lipat atau 1.000 persen saat PSBB Jakarta,” jelasnya.

Lebih lanjut Harumi mengungkapkan bahwa pelindung diri sekaligus sepeda menjadi hal prioritas untuk diperhatikan. Pasalnya, risiko bersepeda dapat mengancam kapanpun dan dimanapun.

“Kami berharap dengan adanya asuransi sepeda di aplikasi OVO, pegiat sepeda menjadi lebih terdorong untuk memberikan perlindungan terbaik bukan hanya untuk dirinya, tetapi juga sepedanya,” tuturnya.

Sebagai informasi, OVO merupakan salah satu lini bisnis Lippo Group yang menjadi pemain besar dalam urusan transaksi keuangan digital di Tanah Air. Pihak perusahaan mengklaim bahwa layanan mereka telah digunakan di lebih dari 115 juta perangkat elektronik.

Adapun beberapa fitur andalan OVO berupa fasilitas pembayaran, transfer, top up dan tarik dana, serta manajemen aset dan investasi.

OVO sendiri merupakan perusahaan rintisan (startup) dengan kategori unicorn karena memiliki taksiran valuasi lebih dari 1 miliar dolar AS. Korporasi bercorak teknologi 4.0 itu dikuasai oleh Lippo Group milik konglomerat Mochtar Riady, orang terkaya nomor 21 di Indonesia dengan kepemilikan saham mayoritas 30 persen, disusul kemudian SoftBank, Grab, dan Tokopedia.