Bagikan:

JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan jika pertumbuhan ekonomi digital di dalam negeri cukup tinggi selama pandemi COVID-19. Menurut dia hal tersebut sangat penting dalam menopang perekonomian nasional.

Dalam catatannya, sektor belanja daring atau e-commerce menjadi segmen yang paling tinggi mencatatkan pertumbuhan dengan kenaikan 48,4 persen year-on-year (y-o-y) menjadi senilai Rp395 triliun.

Disusul kemudian penggunaan uang elektronik yang meningkat sebesar 35,7 persen y-o-y menjadi Rp278 triliun. Serta, akses layanan digital perbankan oleh nasabah yang melesat 30,1 persen secara tahunan senilai Rp35.600 triliun.

“Ini adalah sebuah pertumbuhan yang sangat tinggi dalam sektor keuangan digital di Indonesia,” ujarnya dalam sebuah webinar yang diselenggarakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada Selasa, 12 Oktober.

Menurut Perry, kondisi tersebut jelas sangat menguntungkan bagi pelaku usaha dan dipercaya bakal semakin membuat industri jasa keuangan di dalam negeri berkembang. Bahkan, bos BI memprediksi apa yang dialami Indonesia belum mencapai taraf potensialnya dan akan terus melaju.

“Ini akan terus tumbuh, dan pasti akan tumbuh, serta mendukung ekonomi Indonesia. Kami yakin, sektor keuangan digital mendukung perekonomian nasional serta mempunyai andil penting dalam memperluas inklusi keuangan dan tentu saja mendukung industri keuangan,” jelasnya.

Perry menambahkan, situasi pandemi COVID-19 dianggap pula menjadi salah satu faktor terjadinya peningkatan volume transaksi keuangan digital maupun nilai kapitalisasi dana yang beredar di dalamnya.

“Pertumbuhan ekonomi digital adalah salah satu kondisi normal baru bagi Indonesia,” tegasnya.