Bagikan:

JAKARTA - Bank Indonesia (BI) melaporkan bahwa pada Februari 2022 terjadi peningkatan transaksi digital banking sebesar 46,5 persen secara tahunan (year-on-year/y-o-y) menjadi Rp3.732,8 triliun.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengungkapkan bahwa akan melanjutkan akselerasi digitalisasi dan memperkuat sistem pembayaran yang cepat, mudah, murah, aman, dan handal dalam rangka mendorong konsumsi masyarakat untuk mendukung pemulihan ekonomi.

“Inovasi sistem pembayaran akan terus didorong, termasuk akseptasi transaksi BI FAST melalui perluasan kanal layanan, pendampingan kepada peserta, dan edukasi kepada masyarakat,” ujarnya melalui saluran daring, Kamis, 17 Maret.

Perry juga mengungkapkan nilai transaksi uang elektronik tumbuh 41,3 persen y-o-y mencapai Rp27,1 triliun.

Sementara itu, nilai transaksi pembayaran menggunakan kartu ATM, kartu debet, dan kartu kredit juga mengalami pertumbuhan 2,88 persen y-o-y menjadi Rp596,2 triliun.

Di sisi tunai, uang kartal yang diedarkan pada Februari 2022 meningkat 12,49 persen mencapai Rp881,5 triliun.

“Transaksi ekonomi dan keuangan digital berkembang pesat seiring meningkatnya ekspektasi dan preferensi masyarakat dalam berbelanja daring, perluasan dan kemudahan sistem pembayaran digital, serta akselerasi digital banking,” sambung dia.

Lebih lanjut, bos BI menegaskan jika bank sentral bakal tetap melanjutkan implementasi program QRIS untuk mendukung pencapaian 15 juta pengguna baru QRIS pada 202

“Koordinasi dengan pemerintah terus dilakukan dalam rangka memperkuat sinergi dan percepatan digitalisasi pembayaran melalui akselerasi elektronifikasi bansos, transaksi Pemda, dan transportasi,” tutup Perry.