Leadership OJK jadi Sorotan DPR: Kita Harus Punya Pemimpin yang Kuat di Periode Selanjutnya
Ketua Dewan Komisioner OJK (kiri) Wimboh Santoso bersama Presiden Joko Widodo (Foto: Dok. OJK)

Bagikan:

JAKARTA – Anggota Komisi XI DPR RI Fatan Subchi dirinya secara tegas menyoroti soal kepemimpinan (leadership) di tubuh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) periode saat ini. Menurut dia, posisi pemimpin yang kuat dapat memberikan jaminan tersendiri agar OJK memiliki kemampuan mumpuni untuk memastikan pengawasan dan perlindungan sektor jasa keuangan.

“Beberapa kunci dari evaluasi itu adalah leadership yang harus ditingkatkan, kekompakan, karena kami melihat bahwa OJK belum bisa menjadi regulator yang tunggal, selalu melemparkan (jika ada masalah) pada regulator-regulator yang lain,” ujarnya dalam diskusi virtual bertajuk Mencari Kandidat Terbaik Dewan Komisioner OJK 2022-2027 dikutip Rabu, 16 Maret.

Fatan menambahkan, posisi otoritas yang tegas dengan sosok pemimpin yang kuat dipastikan memberi kepercayaan lebih kepada para pelaku usaha dan juga konsumen dalam berkegiatan di sektor keuangan. Untuk itu, dia berharap proses seleksi para kandidat petinggi OJK yang kini tengah berada di tangan Presiden dapat menghasilkan figur-figur yang memiliki integritas serta pengaruh kuat untuk membawa industri menuju arah yang lebih baik.

“Jadi ke depan untuk OJK 2022-2027 kita harus punya ketua yang memiliki kemampuan strong leadership agar industri juga yakin peta jalan sektor jasa keuangan sudah pada jalannya yang benar,” tuturnya.

Sebagai informasi, proses seleksi Calon Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Periode 2022-2027 yang diketuai oleh Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani telah memasuki tahap akhir.

Pada pekan lalu, Menkeu telah menyerahkan 21 nama terbaik kepada Presiden Joko Widodo untuk kemudian diseleksi menjadi 14 calon. Setelah itu, Kepala Negara bakal mengajukan pilihannya ke DPR untuk dilakukan proses pemilihan akhir sehingga dihasilkan tujuh nama final yang akan mengisi posisi kepengurusan Otoritas Jasa Keuangan Periode 2022-2027.

“Kita semua concern untuk membawa industri keuangan kita tetap stabil, kokoh, sehingga bisa memberikan perlindungan konsumen yang kuat,” tutup Fatan.