Bagikan:

JAKARTA - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyebut jika pemerintah menargetkan sekitar 30 juta pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dapat memanfaatkan akses digital untuk meningkatkan skala ekonomi serta usahanya hingga 2024 mendatang. Menurut Teten, cita-cita tersebut sangat mungkin dicapai melalui kolaborasi dengan Bank Indonesia (BI).

“Pemerintah mendorong melalui program Bangga Buatan Indonesia yang diinisiasi bersama dengan Bank Indonesia untuk bisa menghasilkan 30 juta UMKM yang go digital pada 2024,” ujarnya melalui saluran virtual saat menghadiri agenda kerja di Lampung, Kamis, 9 September.

Teten menambahkan, peluang besar dapat dimanfaatkan oleh pelaku UMKM apabila mampu mengoptimalkan teknologi sebagai salah satu cara dalam memasarkan hasil usaha. Pasalnya, skema pemanfaatan teknologi memberikan kelebihan tersendiri yang tidak bisa diberikan lewat cara-cara tradisional atau konvensional.

“Selain meningkatkan omset UMKM di tengah melemahnya daya beli masyarakat, pemanfaatan digital lewat QRIS dari Bank Indonesia dapat menjadi alternatif pembayaran yang lebih modern. Sehingga, pelaku usaha memiliki ketahanan lebih kuat di tengah krisis, dan lebih efisien. Apalagi penggunaan adaptasi teknologi dan inovasi menjadi keniscayaan di masa mendatang,” tutur dia.

Mengutip data yang dilansir oleh Kementerian Koperasi dan UKM disebutkan bahwa jumlah UMKM saat ini mencapai 64,2 juta. Dari jumlah tersebut, peran bisnis wong cilik tersebut berkontribusi 61,07 persen atau senilai Rp8.573,89 triliun terhadap produk domestik bruto (PDB).

Selain itu, kontribusi UMKM terhadap perekonomian Indonesia meliputi kemampuan menyerap 97 persen dari total tenaga kerja yang ada serta dapat menghimpun sampai 60,4 persen dari total investasi.

“Pemerintah dan Bank Indonesia serta pemangku kepentingan lain akan terus mengupayakan sinergi agar ekosistem UMKM yang memanfaatkan digital semakin luas, sehingga target pencapaian kesejahteraaan bagi masyarakat dapat segera terwujud,” tutup Menteri Teten.