Bagikan:

JAKARTA - Bukalapak bersiap melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan melakukan penawaran saham perdana (IPO) akhir bulan ini. Salah satu raksasa e-commerce Tanah Air ini bakal menggunakan kode ticker BUKA.

Bukalapak menargetkan bisa meraup dana hingga Rp21,9 triliun. Bukalapak akan melepas 25.765.504.851 lembar saham biasa atas nama yang seluruhnya merupakan saham baru. Saham ini dikeluarkan dari portepel Bukalapak dengan nominal Rp50.

Sebagai penjamin emisi, Bukalapak yang kini dipimpin Rachmat Kaimuddin ini menggandeng Mandiri Sekuritas dan Buana Capital Sekuritas sebagai Joint Lead Managing Underwriter serta UBS Sekuritas Indonesia dan Mirae Asset Sekuritas Indonesia sebagai Domestic Underwriter.

Direktur PT Buana Capital Sekuritas Ratna Karim Ratna Karim mengatakan startup yang juga merupakan salah satu unicorn di Indonesia tersebut akan melepas 25 persen. Dari total tersebut, penjatahan terpusat untuk investor ritel adalah 2,5 persen atau Rp75 miliar.

"Sementara harga saham baru yang ditawarkan dalam IPO nantinya sebesar Rp750-Rp850 per saham. Porsi penjatahan akan dilakukan penyesuaian seperti apabila kita melakukan pemesanan saham pada saat kita menggunakan e-IPO. Jadi secara bertahap akan dilakukan penyesuaian apabila terjadi oversubscribe," ujarnya dalam public expose Bukalapak yang dilakukan secara virtual, Jumat  9 Juli.

Ratna melanjutkan sekitar 66 persen dana yang dihimpun akan digunakan oleh PT Bukalapak.com Tbk sebagai modal kerja.

"Sisanya 34 persen akan digunakan sebagai modal kerja di entitas anak," tuturnya.

Masa penawaran umum saham Bukalapak sendiri akan berlangsung pada 28-30 Juli 2021. Lalu, penjatahan pada 3 Agustus 2021.

Kemudian distribusi, pembayaran kepada emiten serta refund akan dilakukan pada 5 Agustus 2021. Kemudian pencatatan saham di BEI pada 6 Agustus 2021.