Bagikan:

JAKARTA - Perusahaan pertambangan nikel yang punya nama blok dari nama artis, PT PAM Mineral Tbk bakal melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) hari ini Jumat 9 Juli dengan kode saham NICL.

Perusahaan melepas sebanyak 2 miliar saham baru dengan nilai nominal Rp20 per saham. Jumlah tersebut setara dengan 20,7 persen dari total keseluruhan saham disetor dan ditempatkan perseroan.

Adapun harga pelaksanaan dari IPO ini yakni Rp100/saham sehingga perseroan akan meraih dana IPO sebesar Rp200 miliar. Dana yang diperoleh dari hasil IPO ini, rencananya sekitar 30 persen akan digunakan untuk pengembangan usaha.

Perinciannya, untuk program eksplorasi lanjutan berupa pengeboran spasi detail (infill drilling) terkait dengan penambahan cadangan bijih nikel perseroan pada area blok kerja perusahaan.

Menariknya nama blok-blok tambang perusahaan memakai nama selebritas, yakni BCL, Raisa, Kartini, Tiara, Syahrini, dengan total luas sekitar 51 hektare (Ha).

Blok tersebut berada di dalam area pertambangan yang tercakup di dalam Ijin Usaha Pertambangan (IUP) di Kabupaten Morowali yang dimulai semester kedua tahun 2021 serta untuk pembelian peralatan yang menunjang pengeboran.

Adapun sisa dana IPO sekitar 70 persen akan dipergunakan oleh entitas anak, PT Indrabakti Mustika (IBM), untuk program eksplorasi lanjutan pengeboran spasi detail (infill drilling) terkait dengan penambahan cadangan bijih nikel IBM pada area blok kerja dengan nama Kolaka, Cendana, Longori, Silae, Komia, Kuma, Kondole.

Luasnya sekitar 183 Ha, berada di dalam area pertambangan yang tercakup di dalam IUP di Konawe Utara yang akan dimulai pada semester kedua 2021. Dana juga untuk pembelian peralatan yang menunjang pengeboran.

Sebagai informasi, ini nama beberapa area blok kerja dengan total luas sekitar 51 Ha  yang menggunakan nama artis:

1. BCL A dengan luas 7.28 Ha;

2. BCL B dengan luas 15.88 Ha;

3. RAISA dengan luas 8.46 Ha;

4. KARTINI B dengan luas 11.68 Ha;

5. TIARA dengan luas 3.78 Ha; dan

5. SYAHRINI dengan luas 4 Ha.

Bersamaan dengan IPO, perseroan juga berencana menerbitkan waran seri I sebanyak-banyaknya 2,6 miliar dengan nilai nominal Rp20 per saham. Harga pelaksanaan waran yakni Rp 300.

Masa berlaku dari pelaksanaan waran itu terhitung 6 bulan sejak tanggal penerbitan yaitu 10 Januari 2022 hingga 7 Juli 2023. Tanggal kadaluarsa 10 Juli 2023.

Perseroan menunjuk PT Danatama Makmur Sekuritas sebagai pelaksana penjamin emisi efek. Adapun penjamin emisi efek PT Artha Sekuritas Indonesia PT Henan Putihrai Sekuritas, PT Waterfront Sekuritas Indonesia, PT Panca Global Sekuritas, PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk (RELI), dan PT Nilai Inti Sekuritas.

Sementara itu, dana yang diperoleh perseroan dari pelaksanaan Waran Seri I, akan digunakan seluruhnya untuk modal kerja perseroan, yakni terkait dengan biaya operasional.

PAM Mineral adalah perusahaan yang bergerak di bisnis pertambangan mineral. Berdiri sejak tahun 2008 perusahaan ini memiliki 2 wilayah operasional, yakni di Sulawesi Tenggara Desa Lameruru Kecamatan Langgikima Kabupaten Konawe Utara dan Desa Laroenai Kecamatan Bungku Pesisir Sulawesi Tengah