Mayapada Hospital Milik Konglomerat Dato Tahir Ini Memvaksin 5.000 Karyawan Mayora Perusahaan Taipan Jogi Hendra Atmadja
Mayapada Hospital. (Foto: Dok. Mayapada Hospital)

Bagikan:

JAKARTA - Mayapada Healthcare, lewat unitnya Mayapada Hospital memulai rangkaian program vaksinasi gotong royong, di mana vaksin mandiri ini memasuki tahap ke-3 yang telah dicanangkan oleh pemerintah. Mayapada Hospital menjadi salah satu Rumah Sakit yang ditunjuk untuk melakukan vaksinasi mndiri atau gotong royong.

Kali ini, Mayapada Hospital kembali ditunjuk sebagai vaksinator untuk vaksin gotong royong untuk para karyawan Mayora Group dan PT Gajah Tunggal Tbk dimulai dari hari ini. Selasa 18 Mei. Sasaran vaksinasi tahap 3 pada program vaksinasi dari pemerintah adalah vaksin mandiri/vaksin Gotong Royong untuk karyawan perusahaan, di mana harga vaksin tersebut dibebankan kepada masing-masing perusahaan dan bukan kepada karyawan/personal.

Lewat semua unitnya yaitu Mayapada Hospital Tangerang, Mayapada Hospital Jakarta Selatan, Mayapada Hospital Kuningan, dan Mayapada Hospital Bogor, rumah sakit milik konglomerat Dato Sri Tahir ini siap mendukung program pemerintah percepatan vaksin COVID-19 menjadi vaksinator program vaksin mandiri atau gotong royong.

Pada hari ini Mayora Group melaksanakan vaksinasi dimulai dengan tahap 1 vaksinasi yaitu sebanyak 5.000 orang. Begitu juga dengan PT Gajah Tunggal Tbk yang akan melaksanakan tahap 1 vaksinasi sebanyak 1.500 orang.

"Pelaksanaan vaksinasi dilakukan di lokasi masing-masing perusahaan dengan mengikuti protokol kesehatan yang ketat, sesuai dengan peraturan yang berlaku," ujar Group CEO Mayapada Healthcare, Jonathan Tahir dalam keterangan tertulisnya, Selasa 18 Mei.

Presiden Indonesia Joko Widodo diketahui turut mendukung langkah vaksinasi mandiri atau gotong royong ini lewat video konferensi. Ini sekaligus mengukuhkan bahwa vaksinasi mandiri atau gotong royong ini diikuti serempak oleh beberapa perusahaan swasta di Indonesia.

Vaksinasi mandiri ini merupakan salah satu upaya pemerintah dalam mengendalikan pandemi di Indonesia. Dengan terkendalinya pandemi, maka sistem kesehatan dapat kembali stabil dan menjadi salah satu upaya untuk pemulihan perekonomian nasional.

Program ini dapat diikuti oleh seluruh perusahaan/badan usaha/badan hukum swasta di Indonesia dengan cara mengirimkan surat resmi kepada Kementrian Kesehatan/Kadin (Kamar Dagang Indonesia) dengan melampirkan data yang meliputi nama, Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan alamat.

Jenis vaksin Gotong Royong ini akan dibebankan kepada perusahaan masing-masing dan bukan kepada karyawannya. Proses pengadaan vaksin ini menjadi tanggung jawab Kementerian BUMN dan PT Bio Farma.

Apabila Kementerian BUMN telah menyetujui permohonan perusahaan/badan usaha/badan hukum, maka Bio Farma akan mendistribusikan vaksin tersebut kepada fasyankes swasta/vaksinator yang telah ditunjuk oleh perusahaan tersebut. Proses vaksinasi dan observasi mengikuti protokol kesehatan yang sudah ditetapkan pemerintah.

Syarat utama vaksinasi yaitu sehat dan sedang tidak dalam pengobatan apapun. Para calon penerima vaksinasi  terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan medis singkat melalui wawancara pada pasien, atau yang disebut anamnese tambahan, lalu dilanjutkan dengan pemeriksaan fisik (tensi, nadi, suhu) sebelum mendapat suntikan vaksinasi bagi tiap individu.

Bagi yang mendapatkan vaksinasi, selama 30 menit pasca penyuntikan, akan diobservasi untuk melihat efek simpang atau KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi). Selama proses vaksin pertama dan yang kedua, diharapkan tetap menjalani protokol kesehatan 5M (Mencuci tangan, Memakai masker, Menjaga jarak, Menjauhi kerumunan, Mengurangi Mobilitas).

"Per hari ini, kami memulai rangkaian program vaksinasi gotong royong kepada perusahaan/Badan Usaha/Badan Hukum di Indonesia dan mendukung pemerintah dalam mempercepat program vaksinasi COVID-19 sebagai salah satu usaha mengendalikan pandemi ini," ungkap Jonathan.