Bagikan:

JAKARTA - PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menegaskan peringkat idAA untuk PT Mayora Indah Tbk (MYOR) idAA dengan outlook stabil.

Peringkat serupa juga diberikan bagi Obligasi Berkelanjutan II Tahap I Tahun 2020 Seri A senilai Rp157 miliar yang akan jatuh pada 19 September 2021.

"Kesiapan perusahaan untuk melunasi obligasi yang akan jatuh tempo tersebut didukung oleh kas dan setara kas sebesar Rp 4,7 triliun per akhir Maret 2021," jelas keterangan Pefindo, dikutip Selasa 20 Juli.

Efek utang dengan peringkat idAA memiliki sedikit perbedaan dengan peringkat tertinggi. Selain itu, kemampuan obligor untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjang sangat kuat. 

Mayora merupakan salah satu produsen makanan kemasan seperti biskuit, permen, wafer, kopi, coklat, dan makanan kesehatan. Produk-produk populer milik perusahaan konglomerat Jogi Hendra Atmadja ini antara lain Kopiko, Astor, Beng-Beng, Choki-Choki, Energen, Tora Cafe, Gilus Mix, dan Biskuit Roma.

Jogi Hendra Atmadja, sang pemilik Mayora, adalah orang terkaya nomor 7 di Indonesia versi Forbes per Desember 2020. Kekayaan Jogi Hendra Atmadja mencapai 4,3 miliar dolar AS. Jika dirupiahkan, harta Jogi mencapai sekitar Rp62 triliun.

Perusahaan memiliki fasilitas produksi di Banten dan Jawa Barat. Per 31 Maret 2021, pemegang saham Mayora yakni PT Unita Branindo 32,93 persen, PT Mayora Dhana Utama 26,14 persen, Jogi Hendra Atmadja 25,22 persen, dan publik 15,71 persen.