JAKARTA - PT Mayora Indah Tbk berhasil meraih peningkatan kinerja dari sisi penjualan di kuartal I 2021. Meski demikian, dampak dari naiknya harga komoditas, emiten bersandi saham MYOR ini mengalami penurunan laba bersih.
Dikutip dari laporan keuangan Mayora yang dipublikasikan di laman keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis 3 Juni, penjualan bersih perusahaan milik konglomerat Jogi Hendra Atmadja ini sepanjang Januari-Maret 2021 naik 36,36 persen secara tahunan dari Rp5,37 triliun pada kuartal I 2020 menjadi Rp7,33 triliun.
Penjualan MYOR itu bersumber dari segmen makanan olahan dalam kemasan sebesar Rp3,95 triliun dan segmen minuman olahan dalam kemasan Rp3,64 triliun.
"Penjualan domestik dan ekspor tumbuh dobel digit dengan pasar ekspor yang tumbuh lebih kuat secara tahunan," tulis tulis Manajemen Mayora Indah dalam keterangan resmi yang dikutip Kamis 3 Juni.
Meski demikian, produsen Beng-Beng dan Kopiko itu mengalami penurunan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk. Laba bersih Mayora menyusut 11,65 persen yoy dari Rp822,87 miliar menjadi Rp931,39 miliar.
Kenaikan harga komoditas seperti dua sisi mata uang yang membawa dampak positif dan negatif. Bagi emiten makanan dan minuman seperti Mayora, harga komoditas pangan yang merangkak naik terus diwaspadai karena berisiko mengerek biaya produksi dan menekan margin laba.
BACA JUGA:
Dampak kenaikan harga komoditas tecermin dari meningkatnya beban pokok penjualan Mayora Indah dalam 3 bulan pertama 2021. Pada kuartal I 2021, beban pokok penjualan Mayora naik 38,63 persen year on year (yoy) menjadi Rp5,16 triliun.
Sebesar 76,52 persen di antaranya merupakan beban pokok bahan baku dan pembungkus yang digunakan perseroan. Secara nominal, beban tersebut naik dari Rp2,78 triliun pada kuartal I 2020 menjadi Rp3,94 triliun.
Di pasar global, harga sejumlah komoditas pangan yang menjadi bahan baku utama MYOR naik cukup tinggi sepanjang tahun berjalan 2021. Harga kopi, misalnya, naik 27,68 persen year to date (ytd) menjadi 1,63 dolar AS per pon.
Pada periode yang sama, harga minyak sawit mentah (CPO) naik 32,29 persen menjadi 4.064 ringgit per ton dan harga gula menguat 15,36 persen ke level 17,87 dolar AS per pon.
PT Mayora Indah Tbk (MYOR) bergerak dalam bidang pembuatan makanan, permen dan biskuit. Perusahaan menjual produknya baik di pasar domestik maupun luar negeri.
Beberapa produk dari Mayora yang populer adalah Kopiko, Astor, Beng-Beng, Choki-Choki, Energen, dan Biskuit Roma. Jogi Hendra Atmadja, sang pemilik Mayora, adalah orang terkaya nomor 7 di Indonesia versi Forbes per Desember 2020.
Kekayaan Jogi Hendra Atmadja mencapai 4,3 miliar dolar AS. Jika dirupiahkan, harta Jogi mencapai sekitar Rp62 triliun.