Bagikan:

JAKARTA - Perusahaan konsumer milik konglomerat Jogi Hendra Atmadja, PT Mayora Indah Tbk (MYOR) menargetkan tahun ini pertumbuhan penjualan di angka double digit hingga 15 persen dibandingkan dengan pencapaian tahun 2021. Ini artinya, produsen Kopiko, Beng Beng, Astor, dll ini bakal meraup penjualan sekitar Rp30 triliun dan laba bersih di angka Rp1,3 triliun.

Direktur Umum dan Operasional PT Mayora Indah Tbk, Wardhana Atmadja mengungkapkan proyeksi ini juga meliputi target penjualan ekspor dan lokal. Menurutnya, Mayora akan tetap memperdalam penetrasi penjualan di pasar ekspor.

"Perseroan melihat akan adanya kenaikan di kuartal II dan III 2022. Dengan begitu akhir tahun target ini bisa tercapai. Mengingat juga kondisi yang masih tidak menentu di pasar global membuat kami bergerak secara konservatif, yakni minimum pertumbuhan 10 persen," ujarnya pada paparan publik, dipantau secara virtual, Selasa 28 Juni kemarin.

Lebih lanjut kata Wardhana, biasanya pencapaian perseroan di paruh kedua lebih tinggi karena ada seasonal ekspor. Mayora pun akan semakin mempopulerkan Kopiko di kancah internasional, baik melalui distributor di tiap negara hingga bekerjasama dengan nenyelipkan iklan dalam adegan drama.

Pada kuartal I 2022, MYOR mengakui menghadapi tantangan berupa kenaikan harga komoditas seperti gula, tepung terigu hingga kopi yang dibutuhkan sebagai bahan baku. Kondisi ini, sudah dihadapi oleh perseroan sejak tahun lalu, dan membuat MYOR menaikkan harga penjualannya.

MYOR mengatakan, untuk menyiasati kenaikan harga komoditas yang masih terjadi di kuartal I 2022, pihaknya akan menaikkan harga penjualan sebesar 8 persen di semester II 2022.

"Kami melihat harga komoditas saat ini juga sudah mengalami penurunan dibandingkan dengan periode kuartal II, III dan IV. Periode tersebut terasa berat. Kenaikan harga penjualan ini, diestimasikan terasa pada kinerja kuartal III 2022. Dengan demikian kami percaya margin perusahaan akan baik di kuartal III dan IV. Ini menjadi drive pertumbuhan laba kami," pungkasnya.