Bagikan:

JAKARTA - Investor pemilik obligasi berkelanjutan I tahap I tahun 2017 PT Mayora Indah Tbk (MYOR), boleh bernapas lega. Pasalnya, perseroan telah menyiapkan dana pelunasan obligasi yang akan jatuh tempo pada 24 Februari ini.

"Kami telah menyediakan dana yang akan dipergunakan untuk pembayaran bunga dan pokok obligasi berkelanjutan I Mayora Indah tahap I tahun 2017 saat jatuh tempo," kata Sekretaris Perusahaan Mayora Yuni Gunawan dalam keterangannya, Kamis, 3 Februari.

Yuni menambahkan, sumber dana untuk pembayaran bunga dan pokok obligasi berkelanjutan I Mayora Indah tahun 2017 itu berasal dari kas internal perusahaan. Total pokok obligasi yang harus dibayarkan adalah Rp500 miliar, dengan tingkat bunga 9,25 persen.

Selain kesiapan pembayaran obligasi tersebut, Yuni mengatakan, tidak ada keputusan atau hal penting lainnya yang akan dilakukan terkait penyiapan dana untuk pembayaran kewajiban tersebut.

Mengutip laman perseroan, perusahaan konsumer milik konglomerat Jogi Hendra Atmadja ini punya obligasi lainnya yang akan jatuh tempo pada tahun ini. Obligasi tersebut adalah obligasi berkelanjutan I tahap II tahun 2017 dengan tingkat bunga 8,25 persen.

Obligasi tahap II itu baru akan jatuh tempo pada 21 Desember mendatang. Adapun nilai obligasi tahap II sebesar Rp550 miliar.

Sebagai tambahan informasi, hingga September 2021 lalu, Mayora punya kas dan setara kas senilai Rp3,35 triliun. Pada periode ini, produsen camilan berhasil mencatatkan peningkatan penjualan sebanyak 13,12 persen secara tahunan atau yoy.

Melansir laporan keuangan Mayora per September 2021, dikutip Selasa 9 November, penjualan Mayora Indah tercatat sebesar Rp19,88 triliun. Jumlah ini meningkat dari Rp17,58 triliun yang dicetak di periode yang sama tahun lalu.

Penjualan bersih produsen Beng Beng, Astor, Choki Choki, hingga Torabika ini pada kuartal ketiga tahun ini, masih ditopang oleh pasar lokal yang mencapai Rp11,76 triliun. Angka ini tumbuh 12,45 persen yoy dari sebelumnya Rp10,46 triliun hingga kuartal III 2020.

Kemudian disusul oleh penjualan dari pasar ekspor yang juga mengalami pertumbuhan 14,04 yoy, dari sebelumnya Rp7,13 triliun di kuartal III 2020, naik menjadi Rp 8,13 triliun pada akhir September 2021. Mayora juga terpantau membukukan retur senilai Rp13,09 miliar di kuartal ketiga tahun ini.