Perusahaan Milik Konglomerat Dato Tahir Dapat Investor Baru, Liang Xian Setor Rp586 Miliar Kempit 12,39 Persen Saham Bank Mayapada
Konglomerat Dato Tahir (Foto: Instagram @forbesindonesia)

Bagikan:

JAKARTA - PT Bank Mayapada Internasional Tbk baru saja mendapatkan investor baru. Liang Xian Ltd, perusahaan yang berbasis di British Virgin Islands (BVI) kini mengemoit 12,39 persen saham perbankan berkode MAYA tersebut.

Dikutip dari keterbukaan informasi di laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin 5 April, Liang Xian masuk ke perusahaan milik konglomerat Dato Tahir ini lewat mekanisme pelaksanaan penawaran umum terbatas (PUT) XIII untuk penerbitan saham baru dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD/rights issue).

Liang Xian memborong saham MAYA sebanyak 1.466.033.913 saham MAYA di harga Rp400 sehingga perusahaan ini menyetor dana senilai Rp586,41 miliar. Alhasil mereka memegang 12,39 persen saham MAYA secara langsung dari sebelumnya nihil.

"Transaksi pembelian saham ini dilakukan pada 24 Maret 2021," tulis surat yang ditandatangani Direktur Utama Bank Mayapada, Hariyono Tjahjarijadi, dan Sekretaris Perusahaan MAYA Jennifer Ann.

Sebelumnya, Bank Mayapada menyetujui untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas XIII dengan cara menerbitkan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) kepada dalam jumlah sebanyak banyaknya 5 miliar lembar saham biasa atas nama Seri B.

Dalam siaran pers Bank Mayapada 4 Januari 2021 lalu, sehubungan dengan pelaksanaan PUT XIII RUPS-LB pun memberi kuasa kepada direksi untuk menentukasn syarat-syarat, rasio, harga pelaksanaan saham yang akan diterbitkan, indikasi jadwal penawaran HMETD, serta melakukan segala sesuatu terkait dengan PUT XIII tersebut.

Sebagai informasi, penyetoran modal dari pemegang saham ke emiten berkode MAYA tercatat rutin dilakukan sejak 2016. Pada 2016 setoran modal Pemegang saham Pengandali Dato’ Sri Tahir menyetor Rp1,002 triliun, dan belanjut pada 2017 dengan Rp1 triliun, 2018 dengan Rp2,004 triliun, dan 2019 Rp1,002 triliun. Di tengah pandemi COVID-19, pada 2020 pemegang saham pun telah menyetor tambahan modal Rp4,5 triliun.