JAKARTA - Industri otomotif menjadi salah satu sektor yang terpukul pada 2020 akibat pandemi COVID-19. Hampir seluruh penjualan merosot ke level terendah dalam beberapa tahun karena ketidakpastian situasi.
Dalam kondisi tersebut, PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX), perusahaan konsumer otomotif dan transportasi milik PT Saratoga Investama Sedaya Tbk ini turut mengalami penurunan kinerja. Pendapatan konsolidasi perseroan sepanjang tahun 2020 tercatat sebesar Rp11,2 triliun, capaian ini anjlok 32,5 persen.
Adapun laba bersih MPMX tercatat sebesar Rp133,6 miliar di 2020. Angka ini turun drastis 71,4 persen dibanding raihan di periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Group Chief Executive Officer MPMX Suwito Mawarwati menjelaskan kinerja MPMX menunjukkan perbaikannya secara bertahap sejak kuartal ketiga 2020 seiring dengan tren penjualan sepeda motor yang mulai bergerak naik. Selain itu, kata dia, dipengaruhi oleh mulai dibukanya kembali aktivitas industri dan bisnis yang sempat berhenti secara sementara sejak Maret 2020 guna menekan penyebaran virus COVID-19.
Kinerja kuartal keempat juga terpantau solid. Ia menjelaskan laba bersih kuartal terakhir tahun lalu naik sebesar Rp45,8 miliar dibandingkan dengan kuartal tiga 2020, terlepas dari gelombang kedua kasus COVID-19 dan pembatasan sosial yang masih dialami Indonesia hingga kuartal keempat.
"MPMInsurance terbukti paling resilient dengan berhasil mempertahankan kinerja yang sehat dengan pendapatan premi bruto tumbuh sebesar 2,7 persen pada tahun 2020 dibandingkan periode yang sama tahun lalu, dengan pendapatan yang dicatat meningkat 17,8 persen dibandingkan dengan 2019," ujar Suwito dalam keterangan tertulisn dikutip Senin 12 April.
Adapun untuk segmen transportasi, pendapatan dari sewa kendaraan, MPMRent tercatat turun sebesar 11,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Di segmen distribusi, ritel dan aftermarket, MPMulia, pemimpin pasar distribusi sepeda motor di Jawa Timur dan NTT, mencatat penjualan sebesar 555 ribu unit di tahun 2020 atau turun sebesar 39,2 persen dari periode yang sama tahun lalu.
Entitas asosiasi JACCS MPMFinance Indonesia mencatatkan rasio kredit bermasalah (non-performing loan) lebih dari 90 hari sebesar 2,9 persen akibat imbas meningkatnya jumlah debitur yang kesulitan membayar kredit selama pandemi COVID-19.
BACA JUGA:
"Tahun 2020 merupakan tahun yang luar biasa dengan perkembangan pasar yang didominasi oleh tantangan yang timbul dari pandemi COVID-19. Di tengah kondisi tersebut, Saya berterima kasih atas kecepatan dan dedikasi tim MPMX dan entitas anak dengan dilakukannya tindakan-tindakan terbaikdalam upaya tindakan mitigasi," tambahnya.
Untuk memastikan keberlanjutan MPMX, pihanknya juga terus memperkuat kemampuan menghasilkan pendapatan dengan tetap gesit dan fleksibel seiring dengan upaya untuk memanfaatkan semua peluang, bertindak cepat dan tegas dalam lingkungan yang cepat berubah.
Ke depannya, MPMX akan terus menerapkan beberapa strategi di mana perseroan ini akan terus menjalankan cost leadership dan memperkuat kemampuan digital untuk meningkatkan penawaran dan ketahanan operasional.
"Tentunya, kami juga terus mendukung upaya pemerintah dalam mengentaskan pandemi COVID-19, dan berharap program vaksinasi yang sedang berjalan dapat mempercepat selesainya pandemi dan pemulihan ekonomi," pungkasnya.
MPMX saat ini dimiliki oleh Saratoga dengan kepemilikan saham mencapai 52,21 persen. Saratoga sendiri dikendalikan oleh dua taipan, Edwin Soeryadjaya dan Sandiaga Uno.