JAKARTA - PT Saratoga Investama Sedaya Tbk panen besar dari dividen yang diberikan beberapa perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sepanjang tahun 2021, perolehan dividen perusahaan milik konglomerat Edwin Soeryadjaya dan Sandiaga Uno ini mencapai Rp1,65 triliun.
Catatan tersebut naik 120 persen dari perolehan dividen pada 2020 Rp750 miliar. "Kemampuan perusahaan portofolio investasi Saratoga dalam mengoptimalkan peluang selama fase pemulihan ekonomi nasional akibat pandemi COVID-19 di tahun 2021 menjadi kunci kinerja cemerlang perseroan," kata Presiden Direktur Saratoga Michael William P. Soeryadjaya dalam keterangannya, Senin 14 Maret.
Beberapa perusahaan penyumbang dividen bagi Saratoga antara lain PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) dan PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX).
Sejalan dengan perolehan dividen, Saratoga berhasil mencatatkan Net Asset Value (NAV) tertinggi sepanjang sejarah perseroan yaitu sebesar Rp56,3 triliun, terutama didukung oleh peningkatan nilai pasar portofolio yang belum direalisasikan. "Nilai tersebut meningkat 78 persen daripada NAV Saratoga di tahun 2020 senilai Rp31,7 triliun," kata William menambahkan.
BACA JUGA:
Di sisi lain, sesuai dengan komitmen Saratoga dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, perseroan juga terus mencari dan mengoptimalkan peluang melalui investasi baru. Selama tahun 2021, sejumlah langkah penting telah dilakukan perseroan dengan melakukan investasi baru di tiga perusahaan startup, yaitu Xurya Daya Indonesia (Xurya), SIRCLO dan Fuse, juga investasi di perusahaan media digital dan periklanan yakni City Vision.
Selain itu, Saratoga juga menambah kepemilikan sahamnya hingga akhir Desember 2021 dibandingkan Desember 2020, di PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX) dari 52,21 persen menjadi 56,69 persen dan PT Aneka Gas Industri Tbk (AGII) dari 8,39 persen menjadi 9,31 persen.
Direktur Investasi Saratoga Devin Wirawan menjelaskan, investasi baru yang dilakukan baik di perusahaan startup maupun media digital merupakan strategi perseroan untuk terlibat aktif dalam mengoptimalkan peluang di industri digital dan infrastruktur yang terus bertumbuh. Saratoga juga secara proaktif ikut membantu investasi baru tersebut dalam mengembangkan strategi dan mengeksekusi rencana bisnisnya secara terukur dan optimal.
"Selama tahun 2021 total investasi Saratoga mencapai sekitar Rp1,32 triliun. Kami optimistis strategi investasi ini akan mampu menjaga kinerja perseroan dapat terus tumbuh positif dan menjaga kelangsungan bisnis dalam jangka panjang," jelasnya.
Devin juga menyampaikan bahwa di tengah situasi ekonomi yang sangat dinamis di tahun 2021, Saratoga berhasil menjaga efisiensi operasional dan kemampuan neraca yang kuat. "Rasio biaya operasional terhadap NAV sebesar 0,3 persen, sementara rasio pinjaman sekitar 5,8 persen. Kami terus berusaha untuk menjaga ruang efisiensi biaya operasional dan biaya pinjaman," imbuh Devin.