JAKARTA - PT Nippon Indosari Corpindo Tbk, produsen roti dengan merek Sari Roti ini mencatatkan kinerja yang positif dalam Laporan Keuangan Tahun 2020 per 31 Desember 2020. Di tengah terpaan pandemi COVID-19, Sari Roti berhasil meraih penjualan bersih konsolidasian sebesar Rp3,21 triliun.
Direktur Nippon Indosari Corpindo, Arlina Sofia mengatakan, seiring dengan raihan penjualan, Sari Roti berhasil membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk hingga Rp215,1 miliar. Ia menyebut, pencapaian ini didukung dengan penjualan yang kuat dari kanal tradisional (general trade) yang meningkat 20 persen dibandingkan tahun sebelumnya menjadi Rp947 miliar.
"Strategi untuk berfokus pada wilayah perumahan dengan memperkenalkan moda pemesanan produk yang lebih mudah melalui Whatsapp dan Chatbot telah memberikan hasil yang sangat positif," ujar Arlina dalam keterangan tertulisnya, Selasa 30 Maret.
Adapun penjualan pada kanal modern (modern trade) tetap menjadi kontributor terbesar bagi perusahaan roti yang sahamnya dimiliki oleh konglomerat Anthony Salim ini. Dengan menerapkan strategi promosi yang tepat, kata Arlina, perseroan telah mampu meredakan dampak negatif dari pengurangan jam operasional outlet dan frekuensi belanja konsumen yang menurun sehingga kanal modern membukukan penjualan Rp2,2 triliun di tahun 2020.
"Memang penjualan konsolidasian tahun 2020 sedikit menurun dari periode sebelumnya, tetapi dengan mempertimbangkan kondisi pandemi dan operasional Filipina yang hanya kontribusi 8 bulan sebelum divestasi pada September lalu, kami melihat kinerja tahun 2020 sebagai prestasi yang baik," kata Arlina.
BACA JUGA:
Manajemen Sari Roti tetap berkeyakinan, bisnis roti terus akan prospektif. Hal ini tercermin dengan belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun 2020 mencapai Rp455 miliar yang dipergunakan untuk penambahan kapasitas produksi dan pengembangan jaringan distribusi. Pabrik Banjarmasin, yang merupakan pabrik kedua perseroan di pulau Kalimantan telah mulai beroperasi komersial pada bulan Februari 2021.
"Pengoperasian pabrik Banjarmasin melengkapi jumlah pabrik Sari Roti menjadi 14 dengan sebaran lokasi strategis untuk mendukung distribusi seluruh Indonesia," tutur Arlina.
Perseroan juga berkomitmen untuk menyelesaikan pabrik ke-15 di Pekanbaru yang ditargetkan beroperasi pada penghujung tahun 2021. Pabrik Pekanbaru akan menjadi penutup dari rangkaian penambahan kapasitas produksi yang telah dimulai tahun 2017.
"Sejak saat itu, Perseroan telah mengoperasikan pabrik baru di Batam, Gresik, Balikpapan dan Banjarmasin. Sari Roti optimis untuk meraih potensi pertumbuhan pesat bisnis roti di Indonesia," tutup Arlina.