Bagikan:

JAKARTA - PT KAI Commuter atau KCI menyatakan dalam memutuskan impor KRL baru dari China ini ada beberapa hal yang dipertimbangkan. Salah satunya adalah mengenai spesifikasi kereta yang ditawarkan sangat pas dengan kebutuhan di Indonesia.

Sekadar informasi, KCI telah meneken kontrak impor tiga rangkaian atau trainset KRL baru dari perusahaan asal China, CRRC Sifang Co Ltd pada 31 Januari 2024 di Beijing, China. Adapun nilai investasinya mencapai Rp783 miliar.

Corporate Secretary KCI Anne Purba menjelaskan bahwa penawaran pengadaan KRL datang dari sejumlah negara, bukan hanya China, tapi juga dari perusahaan asal Jepang, J-TREC dan perusahaan asal Korea Selatan (Korsel) Wojin dan Dawonsys.

Namun, kata Anne, dengan berbagai pertimbangan KCI memilih untuk mengimpor KRL baru dari China. Salah satu pertimbangannya adalah spesifikasi teknisnya paling mendekati standar di Indonesia.

“Ada spesifikasi teknis yang sangat mendekati dari CRRC, karena dia memang produksi benar-benar sesuai kebutuhan kita. Kalau yang dari Korea, mayoritas mereka masih menggunakan alumunium, sementara kita kan sudah stainless steel,” jelas Anne dalam konferensi pers, di kantor KCI, Jakarta, Selasa, 6 Februari.

Selain itu, Anne bilang spesifikasi lainnya yang juga dipertimbangkan adalah ruang bebas di dalam gerbong kereta, prasarana, ukuran rel, hingga kualitas AC.

“Contohnya AC, AC untuk kapasitas secara teknis di Singapura, Malaysia, China, Jepang, itu berbeda-beda. Dan ini yang mereka sesuaikan kondisinya dengan Indonesia,” tuturnya

Lebih lanjut, Anne juga menekankan bahwa berbagai spesifikasi itu bisa dipenuhi oleh produsen kereta asal China tersebut.

“Itu adalah hal-hal yang mesti kita pastikan karena prasarana KRL misalnya dengan LRT saja sudah beda, lebar dari relnya sudah beda,”katanya.

Selain spesifikasi, sambung Anne, CRRC Sifang juga bisa memenuhi persyaratan ketepatan waktu pengiriman atau time delivery yang diajukan pihak Indonesia.

Anne bilang time delivery menjadi poin penting dalam pemenuhan sarana KRL khususnya di Jabodetabek, di mana KCI harus memastikan ketersediaan sarana karena proses peremajaan kereta juga terus dilakukan.

Lebih lanjut, Anne juga bilang CRRC Sifang memiliki pengalaman memproduksi kereta commuter dan kereta cepat untuk 28 negara.

“Sehingga pada saat kami menerima semua proposal itu memang CRRC paling kompetitif. Dan mereka juga kerja sama dengan 28 negara dalam pengadaan sarana kereta baik commuter atau high speed train di beberapa negara, termasuk Eropa dan Asia,” tutur Anne.