JAKARTA - PT KAI Commuter (KCI) atau KAI Commuter mengungkap tiga trainset atau rangkaian KRL baru yang diimpor dari China akan tiba di Indonesia pada awal tahun 2025 mentang. Rangkaian tersebut akan dikirim secara bertahap.
Vice President Corporate Secretary KCI Anne Purba mengatakan Rangkaian kereta pertama akan tiba dalam 13,5 bulan mendatang, atau sekitar Maret 2025 daei sejak teken kontrak pada 31 Januari 2024 lalu.
Anne bilang keseluruhan KRL impor dari China ini akan tiba dalam 15 bulan mendatang, atau sekitar bulan April 2025. Anne menjelaskan bahwa KRL impor dari China ini dikirim secara bertahap ke Indonesia mengingat setiap rangkaian KRL terdiri dari 12 gerbong kereta.
“Totalnya, untuk kedatangannya itu 15 bulan untuk semuanya, tetapi trainset (rangkaian kereta) pertama itu 13,5 bulan,” ujar Anne dalam konferensi pers di Kantor KCI Pusat, Selasa, 6 Februari.
Setelah rangkaian KRL impor ini tiba, Anne bilang selanjutnya akan dilakukan uji coba terlebih dahulu dengan jarak tempuh 4.000 kilometer (km). Adapun uji coba dilakukan mengikutip kedatangan KRL atau satu per satu.
Anne menjelaskan bahwa uji coba ini dilakukan guna mendapatkan sertifikasi dari Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
“Targetnya itu adalah lulus uji dulu yang 4.000 km. Jadi sekitar 15 bulan (seluruh rangkaian sampai), dan di bulan ke-16 sudah bisa melayani penumpang. Jadi ada sertifikasi dari DJKA,” ucapnya.
Sebelumnya, PT Kereta Commuter Indonesia atau KAI Commuter buka suara mengenai alasan memilih impor KRL baru dari China dibandingkan dari Jepang. Salah satu yang dipertimbangkan adalah harga yang ditawarkan.
Seperti diketahui,KAI Commuter resmi akan mengimpor tiga rangkaian KRL baru dengan tipe KCI-SFC120-V dari pabrikan asal China, CRRC Sifang Co., Ltd dengan nilai investasinya sekitar Rp783 miliar.
BACA JUGA:
Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba menjelaskan dalam proses persiapan teknis untuk melakukan impor, KAI Commuter terus membangun komunikasi dengan berbagai pihak penyedia atau manufaktur dari beberapa negara produsen sarana KRL.
“Setelah proposal resmi dari J-TREC (produsen KRL Jepang) kami terima Oktober 2023 lalu, pihak produsen ini menyampaikan adanya perubahan rekomendasi teknis dan pembiayaan yang diajukan dari proposal sebelumnya,” tuturnya dalam keterangan resmi ditulis Sabtu, 3 Februari.
Selain terus melakukan komunikasi dengan J-TREC Jepang, Anne bilang KAI Commuter juga melakukan komunikasi ke Korea Selatan (Wojin dan Dawonsys) dan China (CRRC Cifang Qingdao) yang juga memproduksi kereta cepat Whoosh.
“Setelah menerima proposal dari keempat pihak tersebut, dari hasil pembahasan proses pengadaan Sarana KRL, CCRC Sifang dapat memenuhi spesifikasi teknis dan time delivery yang sesuai dengan persyaratan dan harga yang kompetitif dibandingkan produk lainnya,” jelasnya.