Bagikan:

JAKARTA - PT KAI Commuter (KCI) atau KAI Commuter resmi mengimpor tiga trainset atau rangkaian KRL baru dari China. Rencananya, tiga rangkaian KRL baru tersebut akan tiba di Indonesia pada awal 2025 mendatang.

Terkait hal tersebut, PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) buka suara soal adanya isu bahwa KCIC memberikan saran atau masukan kepada KAI untuk mengimpor rangkaian kereta dari China.

"Kami melihatnya setiap pihak yang (mengimpor) moda transportasi pasti punya pertimbangan. Dari sisi kami waktu itu kereta cepat memang semuanya menggunakan produk Tiongkok. Sehingga, jika ada operator lain yang akan menggunakan dengan tempat produksi yang sama tentunya punya pertimbangan masing-masing," ujar GM Corporate Secretary KCIC Eva Chairunisa kepada wartawan di Stasiun Halim, Jakarta Timur, Sabtu, 10 Februari.

Eva menilai, apa yang dilakukan KAI Commuter sudah sesuai prosedur. Karenanya tak ada rekomendasi khusus dari pihak KCIC.

"Semuanya sesuai prosedur. Kami juga tidak punya kapasitas di sana, apa yang dilakukan setiap operator saat pemesanan baik dari negara ABCD pasti punya pertimbangan," katanya.

Menurut dia, pertimbangan impor yang dilakukan KAI Commuter pun sudah diawasi oleh pemerintah melalui kementerian/lembaga terkait.

Karenanya, Eva menegaskan pihaknya tak memberikan masukan atau rekomendasi khusus untuk mengimpor rangkaian KRL baru dari Tiongkok tersebut.

"Prosedur yang dilalui tentu semua kementerian mengawasi dan kami harus lakukan sesuai prosedur dan ketentuan yang ditetapkan. Jadi, tidak ada kaitannya karena kami beda manajemen," pungkasnya.