Kemenkop UKM Siapkan KUR Klaster Agar Pedagang Bakso hingga Satai Pakai Kendaraan Listrik
Ilustrasi Motor Listrik (Foto: dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) berencana untuk membuat skema pembiayaan menggunakan Kredit Usaha Rakyat (KUR) klaster bagi para pelaku UMKM.

Hal tersebut dilakukan dalam rangka menarik minat UMKM, seperti pedagang bakso, es krim, hingga pedagang sate bisa menggunakan kendaraan listrik atau electric vehicle (EV).

"Nanti para produsen kami bikin skema pembiayaannya karena kami ada KUR klaster. Nanti ada KUR bisa sampai Rp500 juta, bisa gandengan produsen dengan asosiasi-asosiasi usaha untuk mendapatkan KUR klaster," kata Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki dalam acara Inabuyer EV Expo 2023 di Gedung Smesco Jakarta, dikutip Jumat, 1 Desember.

Teten menyebut, dengan hadirnya kendaraan listrik yang menyasar para pelaku UMKM dengan penyediaan 97 persen lapangan pekerjaan dapat meningkatkan akselerasi kendaraan listrik di Indonesia yang masih minim.

Menurut dia, melalui optimalisasi pertumbuhan kendaraan listrik, nantinya mampu membuat kendaraan listrik menjadi penggerak ekonomi nasional kedua setelah sawit.

"Saya kira ini bukan hanya kendaraan pribadi, bisa dikembangkan. Tadi ada purwarupa (prototype) untuk kendaraan niaga, dan itu wilayah saya, seperti pedagang bakso, es krim, pedagang sate bisa pakai. Ini perkembangan luar biasa," ujar Teten.

Dia mengatakan, bahwa kendaraan listrik dan ekosistemnya akan semakin berkembang di Indonesia. Terlebih, dari sisi jumlah masyarakat yang mencapai sekitar 270 juta orang.

Dalam kurun waktu tiga tahun terakhir saja, sudah ada 58 pabrikan yang telah berproduksi di dalam negeri dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) lebih 60 persen.

Selain itu, kata Teten, perlu dorongan dari belanja pemerintah maupun orang per orang untuk mendongkrak penjualan kendaraan listrik itu sendiri. Lalu, dari sisi struktur produksinya turut melibatkan pelaku UMKM.

Sehingga, memungkinkan para UMKM untuk bisa terlibat dalam menyediakan sparepart EV.

"Saya optimis, brand EV lokal bisa bersaing dengan brand EV dari luar, karena dari segi harga juga pasti jauh lebih kompetitif dan kualitas juga bisa," tuturnya.

Lebih lanjut, Teten juga meminta pemerintah daerah untuk mendorong penggunaan EV dengan membuat aturan mengenai kesehatan lingkungan.

"Tentu daerah harus bikin aturan mengenai kesehatan lingkungan. Jadi, penggunaan EV ini didorong dengan brand lokal melalui dukungan skema pembiayaan tadi," imbuhnya.