Teten Khawatir Penyaluran KUR Tak Capai Target hingga Akhir 2023
Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki. (Foto: Theresia Agatha/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki mengaku khawatir penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) tidak akan mencapai target hingga akhir 2023 ini.

Pasalnya, berdasarkan data Sistem Informasi Kredit Program (SIKP), realisasi penyaluran KUR hingga 7 November 2023 baru mencapai Rp204,17 triliun atau setara 68,74 persen dari target Rp297 triliun kepada 3,18 juta debitur.

Realisasi tersebut masih rendah mengingat pada saat ini sudah memasuki minggu kedua November 2023.

Sehingga penyalur harus mengejar target sekitar Rp92,82 triliun dalam waktu kurang dari dua bulan.

"Saya enggak terlalu yakin (akan mencapai target hingga akhir tahun)," kata Menteri Teten usai ditemui dalam Acara Revolusi Lokal di Jakarta, Jumat, 10 November.

Menteri Teten mengatakan, perlu adanya dorongan dari penyalur KUR untuk bisa mencapai target tersebut.

"Iya, ini memang ada pelambatan ekonomi, ya, di kuartal IV ini. Nah, memang mestinya penyalur KUR ini didorong, ya, karena KUR kan bisa jadi stimulus juga dalam keadaan ekonomi melesu," ujarnya.

Teten beranggapan, perbankan harus mengubah skema penyalurannya dari semula menggunakan agunan menjadi penerapan kredit skoring.

"Menurut saya, bank harus melakukan reformasi dalam penyaluran kreditnya dengan menggunakan kredit skoring, dan sebenarnya presiden sudah meminta. Pemerintah sudah sangat setuju dengan kredit skoring dan ini, kan, harus ditindaklanjuti oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia (BI)," ucap Teten.

Lebih lanjut, kata Teten, perbankan harus segera mengubah skema penyaluran KUR tersebut, agar target yang diminta pemerintah bisa tercapai pada 2023 ini.

"Saya enggak terlalu yakin (bisa mencapai target) kalau banknya tidak melakukan perubahan penyaluran," imbuhnya.

Diberitakan sebelumnya, pemerintah melalui Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) akan mempercepat penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebagai upaya untuk menjaga laju target pertumbuhan ekonomi yang sempat melambat.

"Dalam dua bulan ke depan, kami akan berupaya mengejar target pertumbuhan ekonomi, yang mana pemerintah akan mengandalkan stimulus fiskal, salah satunya dengan mempercepat penyaluran KUR," kata Menteri Teten dalam keterangan tertulis yang diterima VOI, Selasa, 7 November.

Teten mengungkapkan, ada sejumlah strategi yang dilakukan, di antaranya melaksanakan monitoring dan evaluasi untuk mendorong penyalur KUR yang penyerapannya masih rendah, sehingga dapat memastikan target penyaluran KUR dapat tercapai sesuai komitmen yang ditetapkan.

Pemerintah, kata dia, juga membuka opsi sinergi penyaluran KUR dengan kebijakan antar kementerian/lembaga lain.

Di sisi lain, Kemenkop UKM juga mendorong percepatan implementasi Kredit Usaha Alsintan (KUA) untuk mendorong efisiensi penyaluran kredit/pembiayaan pada sektor pertanian.

"Itu didukung dengan optimalisasi pemerintah daerah untuk mengunggah data calon debitur KUR baru dan bekerja sama dengan penyalur KUR ke Sistem Informasi Kredit Program (SIKP), serta mendorong penyalur KUR untuk melakukan extra effort melalui pelaksanaan weekend banking dalam penyaluran KUR," ucap Teten.