Jauh dari Target, Realisasi KUR UMKM hingga 30 Agustus Baru Tercapai Rp149,9 Triliun
Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki (kanan). Foto: Theresia Agatha/VOI

Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) menyebut, perluasan akses pembiayaan melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada UMKM baru mencapai Rp149,9 triliun dari yang ditargetkan sebesar Rp460 triliun, hingga saat ini.

"Jadi, realisasi KUR per 30 Agustus 2023 adalah sebesar Rp149,9 triliun dari target kami sekitar Rp460 triliun," kata Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki dalam Rapat Kerja bersama Komisi VI DPR RI di Jakarta, pada Senin, 4 September.

Teteng bilang, akses pembiayaan KUR tersebut masih melambat bukan hanya untuk UMKM, melainkan secara keseluruhan.

"Perluasan akses pembiayaan melalui KUR, sebagaimana diketahui memang ada perlambatan penyaluran kredit bukan secara keseluruhan," ujarnya.

Oleh karena itu, harap Teten, diperlukannya penerapan sistem skor kredit dalam penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada pelaku UMKM.

"Dalam hal ini, kami memahami penyaluran KUR itu meskipun sudah ada regulasi tanpa agunan sampai Rp100 juta realisasinya memang sulit dan kami sudah melakukan kajian ada di 145 negara sudah menerapkan credit scoring," ucap Teten

"Jadi, tidak lagi menggunakan kolateral, UMKM rata-rata enggak punya aset, jadi kalau dimintakan aset sebagai kolateral pasti memang enggak bisa," tambahnya.

Menurut Teten, penerapan skor kredit jauh lebih aman bagi bank.

Pasalnya, lanjut dia, nilai aset tidak mudah untuk dimanipulasi.

"Menurut saya, kalau credit scoring itu hampir sulit, karena ini, kan, berupa data transaksi kepada buyer, supplier, pihak pajak, dan sebagainya," pungkasnya.