JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan bahwa realisasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) tahun ini telah mencapai Rp63,13 triliun per 5 April 2021. Nilai tersebut setara dengan 24,9 persen dari target tahun ini yang sebesar Rp253 triliun.
“Mulai tahun ini kami perluas KUR menjadi super mikro agar bisa dinikmati oleh lebih banyak lagi masyarakat,” ujarnya, Rabu, 7 April.
Selain itu, pemerintah disebut Airlangga juga menjalankan beberapa strategi baru dan lanjutan guna meningkatkan efektivitas pemanfaatan program keuangan bagi pengusaha kecil dan menengah tersebut.
“Kami mendorong KUR di masa pandemi dengan tambahan subsidi bunga, penundaan angsuran pokok hingga enam bulan, perpanjangan waktu pelunasan, hingga peningkatan limit pinjaman,” tuturnya.
Sebelumnya pada Senin, 5 April Airlangga mengungkapkan bahwa dirinya telah mendapat instruksi dari Presiden Joko Widodo untuk memperbesar porsi kredit usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) menjadi 30 persen dari sebelumnya 20 persen dari total kredit yang disalurkan saat ini.
BACA JUGA:
“Arahan Bapak Presiden terkait dengan pembiayaan UMKM meminta bahwa diberikan tantangan yang lebih besar agar ada peningkatan secara lompatan sehingga ditargetkan lebih dari 30 persen hingga 2024 mendatang,” katanya.
Lebih lanjut, dia juga menjelaskan soal perubahan beberapa aturan terkait penyaluran KUR, diantaranya adalah KUR tanpa jaminan yang selama ini batasannya di bawah Rp50 juta ditingkatkan menjadi Rp100 juta.
Kemudian, kredit UMKM non-KUR yang sebelumnya Rp500 juta sampai dengan Rp10 miliar diperbesar menjadi Rp20 miliar.
Untuk diketahui, realisasi KUR pada sepanjang 2020 telah berhasil menembus target 104 persen dengan nilai tidak kurang dari Rp198,53 triliun.