JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM) telah menyalurkan Kredit Usaha Rakyat sebesar Rp1.793 triliun kepada 48 juta debitur UMKM selama 2015-2024 atau satu dekade pemerintahan Joko Widodo (Jokowi).
"Realisasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) tahun 2015 sampai dengan 30 September 2024 adalah sebesar Rp1.793 triliun kepada 48 juta debitur UMKM," ujar Deputi Bidang Usaha Mikro Kemenkop UKM Yulius dalam konferensi pers di kantornya, Selasa, 8 Oktober.
Yulius menilai, pemberian KUR oleh pemerintah telah menawarkan suku bunga yang sangat rendah bagi para pelaku UMKM, yakni hanya sebesar 6 persen.
"Jadi, berbeda dengan pengusaha lain, dia pinjam suku bunga yang besar, kami memberikan fasilitas suku bunga yang rendah yaitu 6 persen," kata Yulius.
"Seandainya dia pinjam secara komersial, mungkin bisa sekitar 15 persen. Sisanya itu diberikan subsidi oleh pemerintah," sambungnya.
Menurut Yulius, KUR yang yang dikelola oleh Kemenkop UKM lahir sebagai upaya pemerintah untuk meningkatkan akses pembiayaan bagi pelaku UMKM. "Dengan tujuan untuk memberdayakan UMKM sebagai pilar utama perekonomian nasional," imbuhnya.
Berdasarkan catatan VOI, pemerintah menargetkan penyaluran KUR sebesar Rp280 triliun sepanjang 2024 ini. Namun, hingga 19 September 2024, realisasi penyaluran KUR baru mencapai Rp209,84 triliun untuk 3,18 juta UMKM.
BACA JUGA:
Artinya, masih ada sekitar Rp70 triliun lagi yang belum direalisasikan oleh pemerintah.
Kemudian, pada 2023 juga realisasi penyaluran KUR tak mencapai target. Diketahui, pemerintah menargetkan penyaluran KUR sebesar Rp297 triliun di tahun tersebut, namun yang tersalurkan hanya Rp260,26 triliun kepada 4,64 juta debitur.
"Tahun lalu, KUR tidak juga mencapai target. Kami sudah melihat ada gejala, stagnasi dalam penyaluran KUR ini. Oleh sebab itu, perlunya terobosan-terobosan," ujar Staf Ahli Hubungan Antar Lembaga Kemenkop UKM Riza Damanik dalam Orientasi Jurnalis Tahun 2024 di Bogor, Jawa Barat, Kamis, 16 Mei.