JAKARTA - Pemprov DKI Jakarta telah menyalurkan kredit usaha rakyat (KUR) senilai Rp1,15 triliun kepada 6.023 pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sepanjang tahun 2022.
KUR di Jakarta lewat bank pembangunan daerah (BPD) milik Pemprov DKI, yakni Bank DKI. Direktur Utama Bank DKI Fidri Arnaldy menyebut penyaluran KUR dilakukan untuk perluasan akses permodalan kepada UMKM.
"Sebagai salah satu bank penyalur KUR, Bank DKI bukan hanya berkomitmen untuk meningkatkan akses pembiayaan, melainkan pemberdayaan dan pendampingan UMKM untuk terus tumbuh dan berkembang dalam menopang pertumbuhan perekonomian nasional," kata Fidri dalam keterangannya, Minggu, 22 Januari.
Berdasarkan instruksi Pemprov DKI, penyaluran KUR kepada UMKM berfokus pada beberapa sektor, yaitu perkebunan rakyat, peternakan rakyat, perikanan rakyat, industri UMKM, dan usaha-usaha lain yang memiliki peluang pasar yang besar atau produk-produk unggulan di dalam negeri.
Terakhir, Bank DKI terlibat dalam penyaluran program KUR berbasis kelompok usaha atau klaster di Istana Negara melalui Kementerian Koperasi dan UKM, beberapa waktu lalu.
"Pemerintah terus berkomitmen untuk mendorong peningkatan permodalan bagi UMKM dalam rangka menjaga stabilitas ekonomi nasional ditengah proyeksi ketidakpastian kondisi ekonomi global pada 2023," tutur dia.
BACA JUGA:
Diketahui, program KUR skema subsidi bunga digelontorkan sejak 2015 kepada UMKM. Dalam tujuh tahun terakhir, volume KUR terus bertambah nilainya dengan total yang tersalur hampir mencapai Rp1.300 triliun di seluruh Indonesia.
Sementara itu, realisasi KUR untuk periode Januari 2022 sampai 15 Desember 2022 yakni sebesar Rp348,47 triliun atau 93,38 persen dari target 2022 sebesar Rp373,17 triliun, diberikan kepada sekitar 7,27 juta debitur.
Untuk KUR klaster, yang telah mengakses adalah 14.888 klaster dengan jumlah UMKM sebanyak 1,3 juta unit, dan realisasi penyaluran (per 15 Desember 2022) sebanyak Rp4,8 triliun atau 96,7 persen dari total Rp4,9 triliun.