JAKARTA - Para ilmuwan di wilayah Patagonia, Chili sedang menggali fosil dinosaurus paling selatan yang tercatat di luar Antartika, termasuk sisa-sisa megaraptor yang akan mendominasi rantai makanan di daerah itu sebelum kepunahan massal mereka.
Fosil megaraptor, dinosaurus karnivora yang menghuni bagian Amerika Selatan selama periode Cretaceous sekitar 70 juta tahun lalu, ditemukan dalam ukuran hingga 10 meter, menurut 'Journal of South American Earth Sciences'.
"Kami kehilangan satu bagian," kata Marcelo Leppe, direktur Chilean Antarctic Institute (INACH), kepada Reuters, seperti dilansir 17 Januari.
"Kami tahu di mana ada mamalia besar, di sana juga ada karnivora besar, tapi kami belum menemukannya," tandasnya.
Sisa-sisa, yang ditemukan dari Lembah Rio de las Chinas jauh di selatan Chili, di Cekungan Magallanes antara 2016 dan 2020, juga termasuk beberapa sisa-sisa unenlagia yang tidak biasa, dinosaurus mirip velociraptor yang kemungkinan hidup tertutup bulu.
Spesimen, menurut peneliti University of Chile Jared Amudeo, memiliki beberapa karakteristik yang tidak ada di Argentina atau Brasil.
"Itu bisa jadi spesies baru, yang sangat mungkin, atau milik keluarga dinosaurus lain yang berkerabat dekat," katanya, sambil menambahkan bukti yang lebih konklusif diperlukan.
Studi tersebut juga menyoroti kondisi dampak meteorit di Semenanjung Yucatan Meksiko yang mungkin telah memicu kepunahan dinosaurus sekitar 65 juta tahun lalu.
BACA JUGA:
Leppe INACH menunjuk pada penurunan suhu yang tajam di Patagonia saat ini, serta gelombang dingin yang intens yang berlangsung hingga beberapa ribu tahun, berbeda dengan iklim yang sangat hangat yang terjadi di sebagian besar periode Cretaceous.
"Variasi besar yang kita lihat, keanekaragaman hayati, juga merespon rangsangan lingkungan yang sangat kuat," ujar Leppe.
"Dunia ini sudah mengalami krisis sebelumnya (meteorit) dan ini dibuktikan di bebatuan Lembah Rio de las Chinas," tandasnya.