Fosil Patagonia Ungkap Dinosaurus Jurassic Sudah Miliki Mentalitas Kawanan
Ilustrasi fosil dinosaurus di Museo Carmen Funes, Patagonia, Argentina. (Wikimedia Commons/Neloadino)

Bagikan:

JAKARTA - Sejumlah besar fosil yang digali di wilayah Patagonia selatan, Argentina menawarkan bukti tertua yang diketahui, beberapa dinosaurus berkembang biak dalam struktur kawanan yang kompleks dan terorganisir dengan baik, dengan orang dewasa merawat yang muda dan berbagi tempat bersarang bersama.

Para ilmuwan mengatakan, fosil termasuk lebih dari 100 telur dinosaurus dan tulang dari sekitar 80 remaja dan dewasa dari spesies pemakan tumbuhan Periode Jurassic yang disebut Mussaurus patagonicus, termasuk 20 kerangka yang sangat lengkap. Hewan-hewan itu mengalami peristiwa kematian massal, mungkin disebabkan oleh kekeringan, dan tubuh mereka kemudian terkubur oleh debu yang tertiup angin, kata para peneliti.

"Ini adalah pemandangan yang cukup dramatis dari 193 juta tahun lalu yang membeku dalam waktu," terang ahli paleontologi Diego Pol dari Museum Paleontologi Egidio Feruglio di Trelew, Argentina, yang memimpin penelitian yang diterbitkan dalam jurnal 'Scientific Report', melansir Reuters 22 Oktober.

Mussaurus, yang tumbuh hingga sekitar 20 kaki (6 meter) panjang dan beratsekitar 1,5 ton, memiliki leher dan ekor yang panjang, dengan kepala kecil. Itu bipedal sebagai orang dewasa, tetapi bayi yang baru lahir berkaki empat. Mussaurus hidup pada awal Jurassic, periode kedua dari tiga periode yang terdiri dari zaman dinosaurus. Itu adalah binatang yang relatif besar untuk waktu itu, jauh lebih besar dari dinosaurus pemakan daging kontemporer. Dinosaurus menjadi raksasa sejati kemudian di Jurassic.

"Situs ini unik. Ini melestarikan tempat bersarang dinosaurus termasuk kerangka dinosaurus kecil dan halus serta telur dengan embrio di dalamnya. Spesimen yang kami temukan menunjukkan bahwa perilaku kawanan ada pada dinosaurus berleher panjang sejak sejarah awal mereka. Ini adalah hewan sosial, dan kami pikir ini mungkin menjadi faktor penting untuk menjelaskan kesuksesan mereka," tukas Pol.

Hewan-hewan itu ditemukan telah dikelompokkan berdasarkan usia pada saat kematian mereka, dengan tukik dan telur di satu area sementara kerangka remaja berkerumun di dekatnya. Telur-telur itu disusun berlapis-lapis di dalam parit. Orang dewasa ditemukan sendiri atau berpasangan.

Fenomena ini, yang disebut "pemisahan usia," menandakan struktur sosial yang kompleks, kata para peneliti, termasuk orang dewasa yang mencari makan dan merawat anak muda. Para peneliti menduga, anggota kawanan kembali ke tempat yang sama selama musim berturut-turut untuk membentuk koloni berkembang biak.

"Yang muda tinggal bersama yang dewasa setidaknya sampai mereka mencapai usia dewasa. Bisa jadi mereka tinggal di kawanan yang sama setelah mencapai usia dewasa, tapi kami tidak memiliki informasi untuk menguatkan hipotesis itu," papar ahli paleontologi dan rekan penulis studi Vincent Fernandez dari Museum Sejarah Alam di London.

Perilaku kawanan juga dapat melindungi individu muda dan rentan dari serangan predator.

"Ini adalah strategi untuk kelangsungan hidup suatu spesies," sambung Fernandez.

Untuk diketahui, bukti tertua sebelumnya untuk perilaku kawanan dinosaurus berasal dari sekitar 150 juta tahun yang lalu.

Tempat bersarangnya terletak di tepi danau yang kering dengan tumbuhan paku dan tumbuhan runjung dalam iklim yang hangat namun musiman. Telurnya seukuran ayam, dan kerangka tukiknya pas di telapak tangan manusia. Orang dewasa menjadi seberat kuda nil.

Metode pemindaian yang disebut tomografi komputer sinar-X resolusi tinggi menegaskan bahwa embrio di dalam telur memang berasal dari Mussaurus.

Mussaurus adalah jenis dinosaurus yang disebut sauropodomorph, yang mewakili kisah sukses besar pertama di antara dinosaurus herbivora. Sementara, sauropodomorphs adalah pelopor evolusi untuk kelompok yang disebut sauropoda yang dikenal dengan leher dan ekor yang panjang serta empat kaki seperti pilar.

Hewan darat terbesar dalam sejarah Bumi adalah penerus sauropoda dari sauropodomorphs, seperti yang dicontohkan oleh penghuni Patagonia yang disebut Argentinosaurus yang panjangnya mungkin mencapai 118 kaki (36 meter) dan lebih dari 70 ton.