Dongkrak Ekonomi Warga, Bank DKI Diminta Bantu UMKM

Bagikan:

JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria meminta Bank DKI sebagai perbankan milik daerah untuk membantu usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) meningkatkan usahanya. 

Sebab, pandemi COVID-19 mengakibatkan kondisi perekonomian masyarakat kian lemah. Banyak sektor usaha yang  bangkrut dan terpaksa merumahkan karyawan karena tidak bisa mendapat keuntungan.

Oleh sebab itu, Riza meminta Bank DKI mengembangkan platform bernama e-Order. Platform ini dikhususkan bagi UKM memulihkan kondisi perekonomian mereka agar bisa bangkit lagi di masa pandemi COVID-19.

"Dengan keterlibatan Bank DKI lewat e-Order, mudah-mudahan Jakarta bisa segera pulih dari COVID-19 di segala bidang, termasuk perekonomian," kata Riza di Balai Kota DKI, Selasa, 30 Juni.

Awalnya, platform e-order adalah sebuah pasar digital (marketplace) yang dimiliki oleh Pemprov DKI, menyambungkan para pelaku UMKM binaan Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah serta Perdagangan (KUKMP), Perumda Pasar jaya, PT Food Station Tjipinang Jaya (FSTJ) dan PD Dharma Jaya dengan Pemprov DKI.

Sistem pembayaran aplikasi jual beli ini dikelola oleh Bank DKI. Di mana pembayaran dari kosumen akan dicairkan kepada UMKM dalam waktu maksimal tiga hari.

Sementara Sekretaris Perusahaan Bank DKI Herry Djufraini menyebut pihaknya mencatat, ada 50 persen dari total debitur UMKM yang terdampak COVID-19 telah mengajukan keringanan kredit kepada perbankan.

Herry mengkhawatirkan pandemi COVID-19 akan mengganggu kemampuan bayar debitur, sehingga akan mengakibatkan kenaikan kredit bermasalah. Oleh sebab itu, belanja Pemprov dinilai dapat menjadi peluang yang besar untuk pelaku UKM tersebut.

Namun, dengan adanya relaksasi yang telah diberlakukan oleh pihak otoritas jasa keuangan (OJK) akan sangat sangat membantu bank sehingga peningkatan kredit bermasalah dapat lebih ditekan.

"Karena itulah Bank DKI mengembangkan platform khusus bagi UKM bernama e-order, demi memfasilitasi sekitar 50 persen UKM yang mengajukan relaksasi yang ternyata tidak terhubung ke digital," ungkap Herry.